DKPP Batam Tunggu Hasil Lab 202 Ekor Sapi Suspek PMK

Konten Media Partner
5 Juli 2022 14:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Batam, Mardanis. (Foto: Margaretha/batamnews)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Batam, Mardanis. (Foto: Margaretha/batamnews)
ADVERTISEMENT
Batam, Batamnews - Ratusan ekor sapi untuk kebutuhan hewan kurban di Batam, Kepulauan Riau dinyatakan sebagai suspek penyakit mulut dan kuku (PMK).
ADVERTISEMENT
Sampel dari sapi suspek PMK telah dikirimkan ke Balai Veteriner Bukittinggi, Sumatera Barat beberapa waktu lalu.
Tercatat ada 202 ekor sapi dari Lampung Tengah tiba di Batam menjadi suspek PMK.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Batam, Mardanis mengatakan bahwa kondisi 202 ekor sapi yang suspek PMK semakin membaik.
"Kami berikan sapi-sapi itu vitamin. Tapi hasil lab belum keluar makanya kita belum umumkan hasilnya," ujarnya, Selasa siang.
Namun, satu ekor sapi sempat dipotong paksa karena mengalami gejala PMK yang cukup berat, yaitu air liur yang banyak dan bercak merah pada kaki.
Sementara itu, Penasihat Asosiasi Pedagang Peternak Sapi dan Kambing Kota Batam, Musofa mengatakan sapi yang suspek PMK tersebut bisa saja mengalami kelelahan karena perjalanan 3 hari 3 malam.
ADVERTISEMENT
“Jadi wajar sapinya capek, lalu saat di IKH (instalasi karantina hewan) kondisinya becek karena musim hujan,” ujar Musofa.
Kemudian faktor lainnya yang mempengaruhi kondisi sapi mulai drop yaitu karena makanan. Jika di Lampung Tengah, makanan berupa rumput difermentasi dan digiling, namun ketika di Batam rumput yang diberikan kasar dan bercampur ilalang.
“Hal ini yang membuat mulut sapi sensitif,” katanya.
(ret)
Baca berita lainnya di www.batamnews.co.id
Berita ini pertama kali terbit di