Gagal Bangun, Marketing Oxley Serang Manajemen: Kami Sudah Jual Puluhan Unit!

Konten Media Partner
2 September 2021 14:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maket pembangunan Oxley Convention City
zoom-in-whitePerbesar
Maket pembangunan Oxley Convention City
ADVERTISEMENT
Batam, Batamnews - Polemik pembangunan Oxley Convention City di Batam, Kepulauan Riau tak hanya menyulitkan konsumen yang sudah membayar sejumlah uang untuk membeli unit apartemen.
ADVERTISEMENT
Kendala juga dihadapi oleh tenaga pemasaran (marketing) yang selama ini ikut memasarkan produk properti tersebut.
Seperti diungkapkan oleh salah satu marketing Oxley bernama Willy. Ia mengaku kesulitan mengambil sikap atas persoalan pembangunan apartemen yang kini berganti nama menjadi One Avenue.
“Saat ini kami kesulitan mengambil sikap karena melihat pengalaman sejak 2016 hingga sekarang,” ujar Willy saat dihubungi, Rabu (1/9/2021).
Ia menjelaskan proses serah terima unit kepada konsumen tidak kunjung terealisasi.
Padahal, jika berdasarkan ketentuan pada pembelian di tahun 2016, maka serah terima dilakukan pada 2020.
“Waktu itu sempat relaunching juga, makanya ada konsumen pada fase pertama dan kedua,” katanya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Willy juga akan kesulitan meyakinkan konsumen karena pihak manajemen membuat keputusan yang tumpang tindih atau tidak konsisten.
Karena, berdasarkan dari pengalaman sebelumnya, kebijakan manajemen selalu berubah-ubah.
“Makanya belum ada gambaran, tapi tetap saya akan cari jalan tengahnya,” kata dia.
Jual Puluhan Unit
Sejak 2016, Willy mengaku telah menjual hampir 50 unit dari produk Oxley. Produk yang dijualnya meliputi unit apartemen berupa studio, one bedroom, two bedroom, maupun ruko.
Mengenai fee penjualan produk tersebut, Willy mengatakan pada awal penjualan ia masih menerimanya. Karena, saat itu konsumen yang beli produk darinya masih rutin membayarkan angsuran.
Namun karena pembangunan Oxley Convention City tak kunjung terlaksana, para kliennya tak melanjutkan angsuran.
“Saya dapat fee dari beberapa klien saya yang memenuhi persyaratan, pertengahan jalan karena dari sisi pembangunan tidak ada perkembangan, mereka berhenti bayar, saya juga tak bisa tagih,” katanya.
ADVERTISEMENT
Lalu terkait rencana pihak PT Oxley Karya Indo Batam yang merupakan perusahaan pengembang Oxley terdahulu untuk bekerjasama dengan PT Wiwao membangun satu tower khusus untuk para konsumen, Willy meragukan hal itu.
“Agak rancu saja, buktinya 5 tahun ini tidak ada pembangunan, lalu kalau itu dibangun, dengan asumsi 3 tahun maka baru bisa serah terima unit selama 8 tahun, itupun kalau jadi,” kata dia.
Atas persoalan ini, ia berharap pihak manajemen dapat mengembalikan (refund) uang angsuran para konsumennya. Pihaknya juga mengikhlaskan jika proses refund tidak disertai bunga, namun harus tetap 100 persen pengambalian.
“Kecewa pasti, saya juga ada tanggung jawab moral kepada klien saya,” katanya.
ADVERTISEMENT
(ret)
Baca berita lainnya di www.batamnews.co.id
Berita ini pertama kali terbit di