Imigrasi Tanjungpinang Deportasi 120 WNA Bermasalah, WN Tiongkok Terbanyak

Konten Media Partner
23 Juni 2022 13:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Tanjungpinang, Batamnews - Kantor Imigrasi Kelas I Tanjungpinang, Kepulauan Riau mendeportasi 120 Warga Negara Asing (WNA) bermasalah sepanjang tahun 2022.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Kantor Imigrasi Kelas I Tanjungpinang, WNA terbanyak yang dideportasi berasal dari Republik Rakyat Tiongkok sebanyak 117 orang, serta Amerika Serikat, Vietnam dan Myanmar masing-masing 1 orang.
Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I TPI Tanjungpinang, Phutut Sridono, pelanggaran tentang perikanan termasuk pelanggaran yang banyak dilakukan oleh WNA selain pelanggaran izin tinggal.
Di antaranya adalah yang dilakukan oleh warga negara Vietnam dan Myanmar. Para WNA tersebut dipulangkan setelah menjalani hukuman berdasarkan aturan di Indonesia.
"Banyak terkait perikanan. Ada Vietnam tangkapan PSDKP dan TNI AL. Ada juga Myanmar. Bebas dari lapas, kita pulangkan," kata Phutut, Kamis (23/6/2022).
Ia menjelaskan, sebelum dipulangkan pihaknya terlebih dahulu berkoordinasi dengan kedutaan masing-masing negara.
ADVERTISEMENT
"Menunggu proses pemulangan, mereka ditempatkan dulu di rumah detensi. Kita berkoordinasi dengan kedutaan mereka terkait biaya dan dokumen. Ada dokumen yang diterbitkan oleh kedutaan karena tidak punya dokumen. Jadi diterbitkan lagi oleh kedutaannya baru dideportasi," terang Phutut.
Kemudian untuk pencegahan terjadinya pelanggaran yang dilakukan WNA, pihak imigrasi bekerja sama dengan instansi terkait.
"Seperti di laut kita koordinasi dengan PSDKP dan TNI AL. Kalau ada kasus dan kita cekal, maka dipublikasi melalui website atau medsos. Sehingga pelanggaran-pelanggarannya diketahui orang lain," jelas Phutut.
(CR1)
Baca berita lainnya di www.batamnews.co.id
Berita ini pertama kali terbit di