Konsorsium Perusahaan Raksasa Kuasai Lelang SPAM Batam

Konten Media Partner
30 Desember 2021 16:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi
ADVERTISEMENT
Batam, Batamnews - Badan Pengusahaan (BP) Batam telah mengumumkan daftar peserta lelang yang lolos prakualifikasi Lelang Kerjasama Penyelenggaraan Operasi dan Pemeliharaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Hulu Batam.
ADVERTISEMENT
Pengumuman disampaikan melalui surat bernomor PQ- HULU/38/12/21 yang terpampang dalam situs instansi tersebut pada Rabu (29/12/2021) malam.
Dalam urutan daftar perusahaan peserta lelang yang lolos, mayortas diisi oleh konsorsium perusahaan-perusahaan raksasa baik dalam negeri maupun luar negeri.
Setidaknya, ada 8 perusahaan dari Indonesia dan dua perusahaan dari Singapura yang bersaing memperebutkan konsesi pengelolaan air bersih di Batam.
Pertama adalah konsorsium PT Krakatau Tirta Industri - Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II - PT Adaro Tirta Mandiri - PT Strivechem Indonesia.
PT Krakatau Tirta Industri merupakan anak perusahaan dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dengan komposisi 0,01% sahamnya, sementara 99,99% sahamnya dimiliki oleh PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (PT KIEC).
Sementara, Perum Jasa Tirta II merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugasi untuk menyelenggarakan pemanfaatan umum atas air dan sumber-sumber air yang bermutu dan memadai.
ADVERTISEMENT
Sedangkan nama PT Adaro Tirta Mandiri sudah tak asing lagi. Korporasi ini merupakan anak perusahaan Adaro Energy yang dimiliki konglomerat Garibaldi Thohir, adik dari Menteri BUMN Erick Thohir.
Dari situsnya dipaparkan, Adaro Tirta Mandiri memiliki sejumlah proyek pengelolaan air bersih di beberapa kota Indonesia, seperti Banjarbaru (Kalimantan Selatan), Sampit (Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah), Gresik (Jawa Timur), dan Dumai (Riau).
Adapun PT Strivechem Indonesia merupakan perusahaan produsen bahan kimia khusus yang bergerak dalam bidang pengolahan air, industri minyak, gas dan pertambangan. Perusahaan ini berbasis di Jawa Barat.
Konsorsium kedua adalah PT Moya Indonesia dan PT PP (Persero). Dua perusahaan merupakan peserta lelang pada masa transisi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Batam sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Dalam perjalanannya, PT Moya Indonesia milik konglomerat Anthoni Salim ini yang menangani menjadi pemenang untuk pengeloaan SPAM bagi warga Batam hingga hari ini.
Untuk konsorsium ketiga terdiri dari tiga perusahaan yakni Adonis Investment Holdings Pte.Ltd - Tritech Engineering & Testing (Singapore) Pte. Ltd - PT Traya Makassar.
Dari penelusuran, Tritech Engineering & Testing merupakan perusahaan yang berbasis di Singapura dan beroperasi sejak 1999.
Situs Tritech Engineering & Testing menyebut perusahaan ini bergerak di bidang geoteknik dan memiliki pengalaman di bidang konstruksi.
Sedangkan PT Traya Makassar merupakan perusahaan swasta nasional yang didirikan di Jakarta tahun 2006.
Sejak tahun 2007, perusahaan ini melakukan kerja sama ROT (Rehabilitation, Operation, & Transfer) dengan PDAM Kota Makassar selama 20 tahun untuk mengelola IPA (Instalasi Pengolahan Air) Panaikang yang berkapasitas terpasang 1.000 liter per detik di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
ADVERTISEMENT
Terakhir adalah PT PAM Lyonnaise Jaya. Perusahaan pengelolaan air minum ini berbasis di Jakarta. Mereka beroperasi di wilayah Barat DKI Jakarta sejak 1 Februari 1998, melalui 25 tahun kerjasama dengan PAM Jaya.
(jun)
Baca berita lainnya di www.batamnews.co.id
Berita ini pertama kali terbit di