Nelayan Batam Nyaris Tewas Ditabrak Kapal Polisi Air Singapura

Konten Media Partner
1 November 2018 11:22 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Police Marine Singapore saat menabrak nelayan di perairan perbatasan Batam dan Singapura (Foto: BatamNews)
zoom-in-whitePerbesar
Police Marine Singapore saat menabrak nelayan di perairan perbatasan Batam dan Singapura (Foto: BatamNews)
ADVERTISEMENT
BatamNews - Seorang nelayan asal Batam, Dian Marzuki, nyaris tewas akibat hantaman kapal Polisi Air Singapura (Police Marine Guard Singapore) saat memancing di Perairan Pulau Sekijang Sing, Kecamatan Belakangpadang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (31/10/2018). Diduga Polisi Air Singapura itu sengaja menabrak Dian.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi yang diperoleh, peristiwa berawal ketika Dian bersama lima kawan nelayannya memancing di perairan perbatasan antara Belakangpadang dan Singapura. Kemudian tiba-tiba datang kapal polisi Singapura tersebut dan langsung menabrak lambung kiri kapal yang dinaiki Dian sekitar pukul 14.15 WIB.
"Datang aja (Polisi Air Singapura), kemudian kapal Dian berputar langsung ditabrak bagian kanan," kata Muhamad Bin Boyan, Ketua Forum Kelompak Usaha Bina Batam Madani kepada Batamnews.co.id, Rabu (31/11).
Kapal Dian pecah akibat hantaman kapal polisi Singapura. Dian pun menceburkan diri ke laut untuk menghindari kapal tersebut, namun kaki kirinya sudah patah akibat hantaman itu.
Kapal Dian yang ditabrak oleh Polisi Air Singapura (Foto: BatamNews)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal Dian yang ditabrak oleh Polisi Air Singapura (Foto: BatamNews)
Melihat kondisi itu, kelima kawan Dian langsung datang menolong. Tidak berapa lama kemudian, kata Muhamad Bin Boyan, polisi Singapura itu langsung pergi. "Kita sayangkan mereka tidak ada merasa dirinya bersalah," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Mereka langsung membawa Dian ke Rumah Sakit Otorita Batam untuk mendapat perawatan. "Dian mengalami patah bagian kaki kiri dan luka-luka bagian pinggang sebelah kiri," kata Muhamad Bin Boyan.
Menurut Muhamad Bin Boyan, Dian akan melapor kejadian tersebut kepada Kedutaan Besar (Kedubes) Indonesia di Singapura untuk menuntut pertanggungjawaban Polisi Air Singapura. Dia juga akan melaporkan kejadian ini ke Konsulat Singapura di Indonesia.
"Kita akan tuntut ini, saya sudah komunikasi dengan Kedubes Indonesia yang berada di Singapura," kata Dian.
Dian, nelayan yang mengalami patah kaki setelah boat kecilnya ditabrak lari Police Marine Singapura. (Foto: BatamNews)
zoom-in-whitePerbesar
Dian, nelayan yang mengalami patah kaki setelah boat kecilnya ditabrak lari Police Marine Singapura. (Foto: BatamNews)
Muhamad Bin Boyan dan keempat teman Dian yang lain mengaku yakin bahwa mereka tidak melanggar batas negara saat memancing di lokasi tersebut. Sehingga mereka tidak mengerti motif di balik tindakan Polisi Air Singapura menghantam kapal yang dinaiki Dian.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak tahu kesalahan nelayan, tetapi seharusnya tidak seperti itu kejadiannya," kata Muhamad Bin Boyan.