Pariwisata Natuna Bersiap Sambut New Normal

Konten Media Partner
5 Juni 2020 10:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Natuna, Hardinansyah (Foto:Yanto/Batamnews)
Natuna - Sektor pariwisata di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, yang mengalami dampak terburuk akibat pandemi Covid-19 tengah bersiap menyongsong diberlakukanya New Normal. Beberapa perubahan standart baru dan sejumlah protokol baru akan diterapkan untuk menyambut New Normal pada industri pariwisata Natuna.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Natuna, Hardinansyah menjelaskan, saat ini pihaknya sedang menginventarisir destinasi-destinasi wisata yang ada di Natuna. Selain itu, juga akan dilakukan sosialisasi dan meminta pada pengelola destinasi wisata tersebut untuk bersiap dan mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditentukan.
"Kita menunggu keputusan dari Pemda melalui tim gugus tugas. Jika akses ke Natuna sudah dibuka dan wisatawan sudah boleh berkunjung, kita pun Insya Allah sudah siap menghadapi penerapan New Normal di sektor pariwisata," ucap dia kepada Batamnews, Rabu (3/6/2020).
Selanjutnya, Hardinansyah menyebutkan, untuk destinasi wisata yang dibuka dan direkomendasikan adalah destinasi wisata yang sudah siap menerapkan protokol kesehatan, seperti contoh mewajibkan setiap pengunjung menggunakan masker, menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
"Namun bagi tempat wisata yang tidak bisa memenuhi standart protokol kesehatan, maka tidak akan kami izinkan buka dan tidak kami rekomendasikan untuk dikunjungi wisatawan," sebutnya.
Hampir tiga bulan terakhir, semenjak pandemi Covid-19, sektor pariwisata di Natuna bisa dikatakan down. Tidak ada wisatawan yang berani berkunjung. Dampak dari down-nya sektor pariwisata ini juga berimbas pada sektor-sektor pendukung lainya seperti perhotelan, resort, travel agent, penyedia jasa tour guide dan lain sebagainya.
"Sebenarnya pada tahun ini kita memiliki 26 agenda kegiatan pariwisata, namun dikarenakan kondisi pandemi Covid-19 dan adanya pemangkasan anggaran sebesar 50 persen, maka hampir sebagian besar agenda kegiatan tersebut tidak bisa kita laksanakan. Tinggal Festival Pulau Senue yang pada awal rencana akan diselenggarakan pada bulan Juni ini. Namun kita masih melihat perkembangan situasi saat ini," ujar Hardinansyah.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, ia berharap diterapkannya New Normal ini bisa menjadi angin segar bagi sektor pariwisata untuk memulai bangkit kembali pasca terpuruk ditengah pandemi Covid-19 yang melanda beberapa bulan terakhir ini.
(Yan)