Peralihan Status Kawasan Ekonomi Batam Belum Jelas

Konten Media Partner
4 Oktober 2018 15:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kamis 04 Oktober 2018, 13:40 WIB
Batam - Wali Kota Batam, Rudi meminta ketegasan dari pemerintah pusat terkait status kawasan ekonomi di Batam. Ia juga akan menyurati Menteri Perekonomian. Menurutnya, sampai saat ini belum ada kejelasan apakah akan menerapan pola Kawasan Ekonomi Khusus atau Free Trade Zone.
ADVERTISEMENT
"Apakah mau FTZ atau KEK, Kalau jadi katakan jadi. Kalau tidak, ya tidak. Jadi orang (pengusaha dan investor) tak menunggu-nunggu," ujar Rudi di Gedung Wali Kota Batam, Rabu (3/10/2018).
Semenjak Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo dilantik setahun lalu, belum ada pembahasan lanjutan mengenai status kawasan ekonomi Batam.
"Sepertinya sudah berhenti. Sejak Pak Lukita dilantik Oktober 2017, tak ada pembahasan sekalipun di Kemenko," katanya.
Akibat belum jelas status Batam ini, banyak pengusaha-pengusaha besar yang ingin status Batam ada kejelasan. “Makanya Pak Menko Perekonomian bisa mendudukan persoalan ini,” kata dia.
Namun ia tetap menginginkan Batam menjadi KEK. Menurutnya FTZ sudah tidak menarik lagi, stimulan KEK dinilai lebih jelas.
"Stimulan FTZ di pelabuhan saja. Ada PPN dan PPnBM. Tempat lainnya tak ada. Sementara ini digunakan untuk satu Batam, kalau KEK sampai ke daerah KEK-nyapun ada. Pembebasan pajak dan fasilitas lainnya,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ia berharap persoalan ini segera diselesaikan. Rudi pun menaruh harapan Menko Darmin bisa mengingat kembali persoalan terkait kebijakan tersebut. Dari Pemko Batam sendiri, lanjutnya, sudah sering berkirim surat kepada Menko Perekonomian.
"Kami menanyakan perkembangannya. Jadi atau tidak transformasi dari FTZ ke KEK. Ini kami mau kirim surat lagi,” ucapnya.
(ret)
*Baca berita terkait lainnya di Batamnews.co.id
Berita ini pertama kali terbit di Batamnews.co.id