Saat Covid Kremasi Jenazah di Batam Nonstop 24 Jam

Konten Media Partner
26 Juli 2021 15:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Krematorium Yayasan Halim di kawasan Nongsa, Batam.
zoom-in-whitePerbesar
Krematorium Yayasan Halim di kawasan Nongsa, Batam.
ADVERTISEMENT
Batam, Batamnews - Jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Batam, Kepulauan Riau yang meninggal dunia terus bertambah saban hari.
ADVERTISEMENT
Hingga Minggu (15/7/2021), tercatat ada tambahan 15 orang yang meninggal dunia. Akumulasi pasien meninggal telah mencapai 523 orang.
Kondisi ini tak hanya menyibukkan para penggali kubur di tempat pemakaman umum Sei Temiang, Batam. Namun, hal yang sama juga dirasakan oleh petugas kremasi jenazah.
Seperti terlihat di Krematorium Yayasan Halim, yang terletak di kawasan Sambau Nongsa, Kota Batam.
Antrean jenazah yang hendak dikremasi juga terjadi di krematorium tersebut.
Jefry, salah satu petugas di Krematorium Yayasan Halim Batam menyebut peningkatan jumlah jenazah yang dikremasi mulai terasa sejak awal Juli 2021.
Ia tak menampik jika peningkatan jumlah jenazah yang dikremasi ini terkait dengan lonjakan kasus kematian akibat Covid-19 di Batam.
ADVERTISEMENT
Bersama sejumlah rekannya, Jefry mengaku bisa bekerja selama hampir 24 jam sehari.
"Kita bekerja 24 jam nonstop, antrean selalu ada untuk jenazah yang akan dikremasi," ujar Jefry kepada Batamnews, Senin (26/7/2021).
7 Jenazah Tiap Hari
Biasanya, Jefry menyebut dalam sehari pihaknya mengkremasi 1-2 jenazah. Namun memasuki bulan Juli, jenazah yang akan dikremasi rata-rata mencapai 7 jenazah sehari.
Bahkan, jenazah yang akan dikremasi tersebut nyaris seluruhnya merupakan jenazah pasien Covid-19.
"Mungkin dari 7 jenazah hanya 1 yang non-Covid," kata Jefry.
Perlakuan terhadap jenazah pasien Covid-19 disebutnya berbeda dengan jenazah umumnya. Jika untuk jenazah biasa hanya memakan waktu 3 jam, maka untuk jenazah pasien Covid memakan waktu 5 hingga 6 jam pembakaran.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, Jefry juga mengungkapkan antrean jenazah yang hendak dikremasi ini tidak di krematorium, melainkan di rumah duka atau ruang pemulasaraan jenazah di rumah sakit.
Jika kremasi siap dilaksanakan, barulah jenazah dibawa menggunakan ambulans ke Krematorium Yayasan Halim.
"Untuk hari ini saja sudah 5 jenazah, ini masih pagi padahal," pungkas Jefry.
(rez)
Baca berita lainnya di www.batamnews.co.id
Berita ini pertama kali terbit di