Sel Baru TPA Telagapunggur Bisa Tampung Sampah Hingga 10 Tahun

Konten Media Partner
29 Oktober 2018 14:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Senin 29 Oktober 2018, 14:13 WIB
Batam - Pembangunan sel baru di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Telagapunggur dijadwalkan selesai November mendatang. Sel baru ini diperkirakan bisa menampung sampah rumah tangga hingga 7-10 tahun.
ADVERTISEMENT
Pembangunan sel baru di atas lahan 2,4 hektare, dengan ketinggian 30 meter ini memakan biaya Rp 23 miliar. Anggaran berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam Herman Rozie mengatakan bahwa setelah sel baru ini selesai, maka tahun 2019 mendatang sudah dapat dioperasikan.
"Rencana November selesai. Nanti yang akan serahkan ke kita adalah Kementerian PUPR melalui Satker PSPLP," kata Herman Rozie, Senin (29/10/2017).
Proses pembangunan sel baru di TPA Telagapunggur ini sudah berjalan sejak enam bulan lalu. Pada tahap awal, pemerintah merelokasi warga, kemudian sosialisasi sampai pembangunan fisik.
"Pembangunan membran sudah selesai. Sekarang tinggal finishing. Paling tidak 2019 kita sudah buang sampah di sel baru," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga menambahkan, begitu sel baru digunakan, maka lokasi penampungan sampah yang lama tidak dioperasikan kembali.
"Kita berharap bisa menggantikan sel lama yang tidak terkelola baik. Setelah ini digunakan kita harap bisa selesaikan sel yang lama melalui Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU)," kata dia.
Pada sel baru, ada bak penampung dan bak lindi. Pada bak penampung terdapat pipa untuk mengumpulkan gas metan dari sampah. Gasnya dapat dimanfaatkan untuk memasak warga di sekitar atau jika jumlahnya banyak dapat dialirkan.
“Sebenarnya di sel lama juga ada, namun tidak terkelola dengan baik dan tertutup sampah,” katanya.
Bak lindi di sel baru ini terdiri dari lima bak. Mulai dari ekualisasi, bak ABR, fakultatif, maturasi, dan wetland. Setelah itu air dari sampah dialirkan pipa ke laut.
ADVERTISEMENT
"Di sel lama kita gunakan bakteri. Kalau memang dibutuhkan sel baru ini nanti kita berikan. Yang ke laut itu sudah tidak air limbah lagi, air biasa, tidak akan mencemari laut," kata dia.
(ret)
*Baca berita lainnya di Batamnews.co.id
Berita ini pertama kali terbit di Batamnews.co.id