news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Wali Kota Batam Rudi: Penggali Kubur Sei Temiang Sudah Lelah

Konten Media Partner
24 Juli 2021 15:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerbang masuk pemakaman khusus jenazah Covid-19 di Sei Temiang, Batam.
zoom-in-whitePerbesar
Gerbang masuk pemakaman khusus jenazah Covid-19 di Sei Temiang, Batam.
ADVERTISEMENT
Batam, Batamnews - Lahan pemakaman khusus bagi jenazah pasien positif Covid-19 yang terletak di TPU Sei Temiang, Kota Batam, Kepulauan Riau semakin penuh. Ratusan jenazah kini dimakamkan di pemakaman tersebut.
ADVERTISEMENT
Terlebih, sejak awal Juli 2021, kasus kematian pasien Covid-19 selalu ada setiap harinya. Penggali kubur pun kelelahan.
Menipisnya lahan pemakaman jenazah pasien Covid-19 seluas kurang lebih 2 hektare ini membuat Wali Kota Batam Rudi merasa cemas.
"Lahan (pemakaman) yang disiapkan, sudah mulai habis. Itu dalam beberapa bulan saja," kata Rudi, belum lama ini.
Kondisi ini membuat Rudi meminta kepada semua pihak untuk dapat menekan laju penyebaran Covid-19 di Kota Batam.
Merujuk pada data Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Batam, laju kematian pasien positif Corona belum terbendung. Setiap hari selalu ada dilaporkan pasien meninggal dunia.
Bahkan, pada Jumat (23/7/2021), Batam mencatatkan rekor tertinggi kasus kematian dalam sehari sebanyak 18 orang.
ADVERTISEMENT
Dengan tingginya kasus Covid-19 di Batam, Rudi menegaskan pentingnya penerapan protokol kesehatan.
Sebab, jika tidak ada aksi-aksi yang dilakukan dalam penanganan Covid-19 maka kondisinya akan semakin buruk, dan akan korban-korban yang berjatuhan.
"Kita mau ini cepat selesai, atau biarkan, maaf, korban bergelimpangan. Bisa kita lihat bersama, lahan yang kita siapkan sudah habis bapak ibu," kata Rudi.
Bahkan, para pekerja yang menggali kubur jenazah yang meninggal karena Covid-19 juga kelelahan.
Maka,Rudi berharap jangan sampai proses penggalian kubur dilakukan dengan alat, penguburan dilakukan tidak secara biasa.
Bahkan, ia mengaku dirinya kini tidak lagi ambil pusing dengan bully dan makian saat melakukan penerapan PPKM dalam percepatan penanganan Covid-19.
ADVERTISEMENT
Ia hanya berharap masyarakat Kota Batam dapat bersatu dan kompak dalam melakukan penanganan Covid-19, agar cepat selesai.
"Meskipun tiap hari kita kena bully, biarkan saja, saya tidak pernah mikir itu lagi. Saya mikir bagaimana Covid-19 ini selesai," kata Rudi.
Oleh karena itu, Rudi minta seluruh pejabat Daerah Kota Batam juga ikut serta dalam percepatan penanganan Covid-19.
Dia ingin dalam waktu dekat, kasus Covid-19 di Kota Batam dapat ditekan dan menurun.
"Covid ini harus selesai di Kota Batam. Kalau tidak selesai, kita semua akan menanggung terlalu lama," ucapnya.
Sejak awal pandemi hingga Jumat kemarin, tercatat ada 503 pasien Covid-19 di Kota Batam meninggal dunia. Jumlah tersebut terdiri dari 225 orang perempuan dan 278 orang laki-laki.
ADVERTISEMENT
(aha)
Baca berita lainnya di www.batamnews.co.id
Berita ini pertama kali terbit di