Walkot Tanjungpinang Gelar Rapat Terkait WNI Terduga Suspect Corona

Konten Media Partner
9 Februari 2020 17:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelabuhan Sri Bintan Pura, Kota Tanjungpinang. (Foto: Afriadi/Batamnews)
zoom-in-whitePerbesar
Pelabuhan Sri Bintan Pura, Kota Tanjungpinang. (Foto: Afriadi/Batamnews)
ADVERTISEMENT
Tanjungpinang - Kabar adanya suspect corona di Tanjungpinang menjadi atensi serius stakeholder terkait. Bahkan Wali Kota Tanjung, Syahrul mengadakan rapat bersama Kemenkes dan dinas terkait lainnya untuk mengambil langkah antisipatif. Hal ini dikatakan Kadinkes Kepri Tjetjep Yudiana.
ADVERTISEMENT
Dikatakan Tjetjep, Pemerintah Kota Tanjungpinang dan Provinsi Kepri sejak tanggal 8 Februari 2020, sudah mengetahui hal terkait warga Tanjungpinang yang datang dari Singapura dan diduga suspect virus corona tersebut.
"Kita sudah lakukan koordinasi dengan semua pihak, bahkan sudah melakukan investigasi atas laporan tersebut. Kami sudah mengambil langkah antisipasinya. Bahkan Pak Wali Kota Tanjungpinang memimpin langsung rapat bersama dengan Kemenkes yang datang dan Dinas terkait atas hal ini," sebut Tjetjep, saat dihubungi Batamnews, Minggu (9/2/2020).
Ia mengharapkan warga Tanjungpinang dan Kepri pada umumnya untuk tidak resah dengan hal ini. Ditegaskan Tjetjep, virus corona tidak akan menyebar dengan mudah, terkecuali ada kontak fisik.
Ia memastikan bahwa satu keluarga itu dalam keadaan sehat dan aman. "Saat ini satu keluarga ini dalam pemantauan dan pengawasan tim kesehatan gabungan. Namun saya pastikan dan nyatakan semuanya dalam keadaan sehat," terangnya.
ADVERTISEMENT
"Masyarakat tidak perlu khawatir dan merasa ketakutan. Semua akan berjalan baik-baik saja. Sebab semua dalam pengawasan tim. Percayakan kepada kami dan kepada petugas kesehatan. Kami punya tim gerak cepat mengatasi bahaya penyakit ini," tambahnya lagi.
Hal senada diungkapkan Kabid Dokkes Polda Kepri, Kombes Pol Muhammad Harris. Ia menyebutkan, pihak terkait seperti KKP dan Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang sudah bergerak cepat.
"Karena ada peringatan itu (notifikasi dari Singapura), baru dilakukan langkah-langkah seperti observasi. Intinya semuanya sehat, hanya diobservasi di rumah," sebutnya.
Sebelumnya Otoritas Karantina Singapura meminta bantuan Imigrasi Batam. Dua nama dari enam orang yang dilaporkan itu terlacak masuk ke Indonesia melewati Pelabuhan Harbour Bay, Kota Batam pada 4 Januari 2020. Terakhir diketahui, mereka semua sudah pulang ke Tanjungpinang.
ADVERTISEMENT