Modifikasi Digital: Mitsubishi Mirage dengan konsep Racing

Bayu Hari Wibisono
Digital Modification | Full Time-Graphic Designer
Konten dari Pengguna
8 Desember 2019 9:16 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bayu Hari Wibisono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mitsubishi Mirage sudah memasuki facelift ke-dua yang dirilis pada 18 November 2019 di Thailand. Mirage mendapatkan perubahan cukup signifikan pada bagian eksterior. Untuk pertama kalinya Mirage mengadopsi bahasa desain Mitsubishi, yaitu Dynamic Shield pada bagian depan. Bagian belakang pun mendapatkan ubahan sehingga menghasilkan penampilan yang lebih segar.
Mitsubishi Mirage. Gambar: Bayu Hari Wibisono
Mirage hadir di Tanah Air pada 2012 bersaing dengan segmen city-car lainnya. Menggunakan mesin berkapasitas 1200cc 3-silinder dengan kombinasi transmisi manual dan otomatis CVT yang memang dirancang untuk mobilitas di perkotaan.
Mitsubishi Mirage. Gambar: Bayu Hari Wibisono
Pada Digital Modification (Digimod) kali ini, saya berencana untuk merombak Mirage dengan konsep racing. Tren modifikasi dengan rombakan wide body yang mengelilingi body mobil masih menjadi pilihan dalam digimod saya. Pemilihan warna yang eye-catchy menjadi pilihan, terinsiprasi dari warna ‘Yas Marina Blue’ BMW M4.
Bagian Depan Mitsubishi Mirage. Gambar: Bayu Hari Wibisono
Memasuki bagian depan, cukup banyak ubahan yang dilakukan. Dengan konsep racing maka desain agresif diperlihatkan. Fog lamp disingkirkan dan diganti oleh jalur udara dengan finishing warna hitam. Empat buah canard yang terbagi menjadi dua di sisi kanan dan dua di sisi kiri menjadi pendukung dalam konsep racing ini. Front bumper dikombinasikan dengan front splitter pada bagian bawah. Wide body pada fender depan membuat body mobil menjadi ‘melar’.
Bagian Samping Mitsubishi Mirage. Gambar: Bayu Hari Wibisono
Terdapat lubang udara pada fender depan dan belakang fungsinya agar meningkatkan sisi aerodinamis kendaraan juga sebagai pendingin piringan cakram rem agar tidak kepanasan. Side splitter ditambahkan pada bagian bawa side skirt sebagai pemanis dengan finishing warna hitam. Penambahan stiker di pilar c memberikan kesan menyatu antara kaca samping dan belakang.
ADVERTISEMENT
Di bagian kaki-kaki, saya menggunakan velg TE37 SL berukuran 17 inci dengan setup ban ‘meaty fitment’. Meaty fitment merupakan sebuah gaya modifikasi di mana dimensi ban dan dimensi velg sama besar sehingga terlihat pas, padat, dan berisi. Meaty fitment juga sering kali didefiniskan sebagai gaya modifikasi ‘ban kotak’.
Bagian Belakang Mitsubishi Mirage. Gambar: Bayu Hari Wibisono
Sama halnya dengan bagian depan dan samping, bagian belakang pun mendapatkan ubahan yang signifikan. Rear diffuser berukuran besar memiliki fungsi sebagai downforce kendaraan di kecepatan tinggi. Terdapat lubang udara pada sisi kiri dan kanan pada bagian bumper dengan finishing warna hitam. Lampu dengan clear finishing namun tetap berwarna baik ketika mengerem, sein, dan mundur. Sementara itu desain spoiler memiliki dimensi lebar besar dari versi standar.
Mitsubishi Mirage. Gambar: Bayu Hari Wibisono
Belum ada kepastian apakah Mirage akan masuk di Indonesia atau tidak, yang pasti mobil ini akan dipasarkan di Thailand, negara mobil ini dirakit. Kehadiran Mirage di Indonesia memberikan warna dalam segmentasi kendaraan city car.
Mitsubishi Mirage. Gambar: Bayu Hari Wibisono
Setiap mobil pasti punya potensi untuk dimodifikasi, begitupun dengan Mirage ini. Saya sendiri cukup jarang melihat Mirage yang sudah dimodifkasi, padahal mobil ini memiliki potensi besar untuk hal tersebut. Semoga dengan adanya digimod ini bisa menjadi acuan dan juga inspirasi dalam memodifikasi Mirage.
ADVERTISEMENT