Pelajaran Melawan Hoax dari Anis Matta

Bayu Sapta
Penulis 20 buku. Editor. Founder of Aktifisika dan VuturistiX
Konten dari Pengguna
9 Januari 2018 10:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bayu Sapta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pelajaran Melawan Hoax dari Anis Matta
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Siapa yang tidak kenal dengan Anis Matta? Beliau dikenal sebagai salah satu tokoh muda Islam yang visioner dan kharismatik.
ADVERTISEMENT
Meski saat ini kurang terdengar kiprahnya, berbagai posisi strategis pernah diemban oleh beliau, yaitu wakil ketua DPR dan presiden partai dakwah PKS.
Saat masih menjabat sebagai presiden PKS, visi dan pemikiran beliau sering kali menyeruak ke publik melalui berbagai pemberitaan dan tulisan.
Orasi dan pemaparan pemikiran beliau yang bernas dan elegan begitu dinanti oleh publik terutama kader dan simpatisan PKS.
Berkat orasinya yang mampu membangkitkan semangat, Anis Matta pun sering dibanding-bandingkan dengan proklamator sekaligus presiden pertama RI yaitu Soekarno alias Bung Karno.
Julukan Soekarno muda pun kerap disematkan kepada beliau. Terutama oleh kolega dan pendukung beliau.
Namun, selain karena orasinya, Anis Matta disamakan dengan Soekarno karena poligaminya hehe.
Saya sendiri sudah lama mengenal beliau selain sebagai aktivis PKS juga dari tulisan-tulisan beliau di majalah Tarbawi dan Saksi.
ADVERTISEMENT
Selain tulisan-tulisan di majalah, beliau juga produktif menulis buku. Buku-buku beliau sebagian berupa kumpulan tulisan di berbagai media dan ada juga yang berupa pemikiran dan visinya terhadap Indonesia dan Islam.
Dari sekian banyak buku beliau, salah satu yang pernah saya baca dan bagus yaitu bukunya yang berjudul Delapan Mata Air Kecemerlangan.
Dalam salah satu bagian dari buku itu membahas tentang manusia berpengetahuan. Di sini beliau menulis bahwa salah satu ciri manusia berpengetahuan adalah tidak mudah menerima kabar/informasi yang kebenarannya masih diragukan (tidak 100%).
Jika ini dikaitkan dengan permasalahan zaman now, tidak salah jika ini berkaitan dengan hoax dan berita palsu (fake news) yang marak saat ini.
Meski buku ini ditulis sebelum maraknya hoax seperti saat ini, ternyata buku ini dan Anis Matta sudah memberikan rambu-rambu dan pelajaran tentang melawan hoax.
ADVERTISEMENT
Tidak salah memang jika dikatakan bahwa Anis Matta punya pandangan jauh ke depan dan visioner.
Berikut kutipan tulisan Anis Matta tentang melawan hoax dengan konteks menjadi manusia berpengetahuan.
Perbaikan pada cara berpikir dimulai dengan membersihkan pikiran-pikiran kita dari segala bentuk KEBODOHAN (jahl), yaitu mempercayai sesuatu yang tidak kita ketahui. Atau waham, yaitu setiap informasi yang kandungan kebenarannya di bawah 50%. Atau keraguan (syak) yang kandungan kebenarannya hanya 50%. Atau prasangka (zhan) yang kandungan kebenarannya antara 50% – 100%.
Hal ini disebabkan input yang salah secara otomatis akan mengeluarkan output yang juga salah.
Kita akan tetap melakukan sesuatu berdasarkan perintah pikiran kita, walaupun informasi yang membentuk pikiran kita adalah waham.
Kadangkala, misalnya, kita takut terhadap sesuatu karena membayangkan yang seram-seram tentang sesuatu itu, padahal apa yang kita bayangkan sebenarnya tidak ada dalam kenyataan.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, kita mungkin marah pada seseorang, semata-mata karena mendapatkan informasi yang buruk tentang orang tersebut, katakanlah melalui gosip, yang kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Sesungguhnya prasangka itu sama sekali tidak berguna di depan kebenaran.” (QS Yunus, 10: 36)
Itulah sebabnya agama melarang kita untuk percaya pada takhayul, khurafat, gosip, fitnah, dan lainnya. Sebab, itu semua tidak mempunyai dasar kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan.
Kita harus membiasakan diri untuk mengetahui sesuatu sebagaimana ia adanya, secara akurat dan objektif, dan terbukti bahwa kandungan kebenarannya 100%. Sebab, itulah yang disebut ILMU.
Maka, berpengetahuan berarti bertindak atas dasar kebenaran ilmiah, bertindak dengan bimbingan ilmu pengetahuan, dan berbicara dengan muatan ilmiah.
Tidak ada sesuatu yang dapat dilakukan secara benar, kecuali jika kita mempunyai pengetahuan yang benar tentang sesuatu tersebut.
ADVERTISEMENT
(Anis Matta, Delapan Mata Air Kecemerlangan)
Bagaimana? Sependapat dengan saya kan bahwa tulisan Anis Matta mengandung makna untuk melawan hoax?