Langkah Pengurangan Sampah di Yogyakarta

Bayu Susena
Karyawan administrasi di Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Belajar menulis dibeberapa media. Latar belakang pendidikan bidang hukum.
Konten dari Pengguna
25 Juli 2023 10:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bayu Susena tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kondisi tumpukan sampah terjadi di depo atau Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang berada di Jalan Hayam Wuruk, Kota Yogyakarta, pada Rabu (11/5/2022). Hal ini merupakan dampak dari ditutupnya TPA Piyungan beberapa hari terakhir. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi tumpukan sampah terjadi di depo atau Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang berada di Jalan Hayam Wuruk, Kota Yogyakarta, pada Rabu (11/5/2022). Hal ini merupakan dampak dari ditutupnya TPA Piyungan beberapa hari terakhir. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan di Dusun Ngablak, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, ditutup oleh pengelola. TPA Piyungan ditutup selama 1,5 bulan. Penutupan mulai 23 Juli sampai 5 September 2023.
ADVERTISEMENT
Sampah menjadi pembahasan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sampah menjadi topik hangat dibahas dari masyarakat kecil sampai pejabat. Di angkringan, di warung, di tempat ngopi atau kafe banyak membahas tentang sampah ini.
Dampak-dampak jika sampah tidak dikelola dengan baik, bisa menimbulkan penyakit seperti diare, kolera, tifus, jamur, cacingan. Dampak lain jika sampah menumpuk sehingga menghasilkan gas metana, berbau tidak sedap dan gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.
Bisa jadi sampah itu dapat berdampak menjadi banjir, penurunan kualitas air bersih. Sampah memang seperti bom waktu yang dapat “meledak” sewaktu-waktu. Sebagai contoh kasus longsor timbunan sampah di Bantar Gebang Bekasi, Leuwigajah Cimahi, Rancamaya Bogor yang menewaskan puluhan orang dan merusak pemunikman warga sekitar.
ADVERTISEMENT
Beberapa solusi meringankan beban TPA Piyungan yaitu dengan memaksimalkan peran serta masyarakat. Peran serta masyarakat sangat mendukung program pengelolaan sampah.
Ilustrasi sampah styrofoam bekas bungkus makanan Foto: Shutterstock
Peran serta masyarakat dalam penanganan sampah bisa berupa pengetahuan tentang kebersihan, rutinitas pembayaran retribusi sampah, adanya iuran sampah RT/RW/kelurahan, kerja bakti dan penyediaan tempat sampah. Masyarakat dikenalkan sistem 4R (reuse, reduce, recycle, dan replant). Dengan cara 4R maka dapat meringankan beban TPA Piyungan dan memperpanjang masa pemakaiannya.
Peran pemerintah yaitu sebagai regulator dan fasilitator. Pihak swasta dapat berperan sebagai penanam modal. Pihak akademisi atau para ahli sebagai perencana pengelolaan sampah dan lembaga swadaya masyarakat dapat sebagai pendamping pengelolaan sampah. Undang-Undang tentang Pengelolaan Sampah menegaskan bahwa pengelolaan sampah harus dilakukan secara komprehensif dari hulu sampai hilir.
ADVERTISEMENT
Sampah di Daerah Istimewa Yogyakarta semua berakhir di TPA Piyungan. Sampah organik dan anorganik dikelola di sana. Pengelolaan sampah menjadi tanggung jawab semua masyarakat dan pemerintah. Sehingga tidak boleh menggantungkan pengelolaan sampah hanya kepada pemerintah daerah saja.
Tetapi peran masyarakat dalam pengelolaan sampah sangat diperlukan. Masyarakat perlu membuat komunitas-komunitas pengelolaan sampah dan menghidupkan bank-bank sampah sebagai alternatif strategi pengelolaan sampah.
Masyarakat dalam menyelamatkan TPA Piyungan dengan cara pemilahan sampah dilakukan dari keluarga sendiri. Sampah dipilahkan dengan dibedakan tong sampahnya organik dan anorganik. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos.
Ilustrasi pengolahan sampah. Foto: PhotoByToR/Shutterstock
Untuk mempercepat proses dekomposisi dapat digunakan biostarter. Sampah organik yang dapat dibuat kompos yaitu sisa sayur dan buah, sisa nasi, kulit buah serta sisa makan yang sifatnya mudah membusuk.
ADVERTISEMENT
Kompos yang telah jadi dapat dimanfaatkan untuk pupuk tanaman. Dapat juga kompos tersebut dikemas dan kemudian dijual. Sedangkan sampah anorganik seperti plastik, kertas, kaca dan logam ditampung dan dapat disetorkan ke bank sampah.
Pengembangan bank sampah harus lebih terintegrasi dengan dukungan dari pemerintah daerah dan pihak pengusaha lokal. Penguasaha lokal diperlukan untuk meningkatkan nilai ekonomis dari pengolahan sampah di komunitas-komunitas.
Cara-cara seperti ini dapat mengurangi volume sampah di TPA Piyungan. Sampah rumah tangga merupakan penyumbang sampah terbesar (kurang lebih 60 persen sampah berasal dari sampah rumah tangga).
Mengubah paradigma masyarakat dari membuang sampah menjadi memanfaatkan sampah. Sampah tidak selalu harus dibuang, tetapi sampah justru dapat dimanfaatkan. Maka tugas kita semua untuk edukasi masyarakat dan menyadarkan ibu rumah tangga sebagai ujung tombak pengelola sampah.
ADVERTISEMENT