Menyambut Hari Kartini 21 April: Peran Perempuan di Keluarga

Bayu Susena
Karyawan administrasi di Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Belajar menulis dibeberapa media. Latar belakang pendidikan bidang hukum.
Konten dari Pengguna
19 April 2021 11:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bayu Susena tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-dengan-hijab-abu-abu-duduk-di-sofa-4620862/
zoom-in-whitePerbesar
https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-dengan-hijab-abu-abu-duduk-di-sofa-4620862/
ADVERTISEMENT
Hari Kartini diperingati setiap tanggal 21 April. Raden Ajeng Kartini lahir 21 April 1879. Pada masa itu banyak anak-anak seumuran RA. Kartini yang tidak bersekolah. Tetapi RA. Kartini dapat menyelesaikan sekolah Europese Lagere School.
ADVERTISEMENT
RA. Kartini meninggal di usia 24 tahun. J.H Abendanon mulai mengumpulkan surat-surat yang pernah ditulis RA. Kartini. Maka disusunlah buku “Door Duisternis tot Licht” yang diterjemahkan menjadi “Dari Kegelapan Menuju Cahaya” yang terbit tahun 1911. Buku ini membuat perubahan pemikiran di masyarakat tentang perempuan pribumi.
Perempuan dipandang masyarakat menjadi lebih baik. Tidak lagi semena-mena terhadap perempuan. Perempuan menjadi memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran. Berhak pula berorganisasi, berhak mengeluarkan pendapat dan saran.
Buku ini menjadi inspirasi terutama bagi perempuan untuk menjadi berani versi diri sendiri. Perjuangan Kartini tindak sia-sia. Saat ini, perempuan bebas mengeyam pendidikan setinggi-tingginya, tidak dikekang untuk urusan dapur, Kasur dan sumur. Karier perempuan saat ini bebas menjadi apapun.
ADVERTISEMENT
Pandangan Islam selalu menghormati perempuan. Perempuan didudukkan dalam posisi terhormat. Dalam Islam, tidak perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam hal nilai-nilai kemanusiaan. Ada anggapan Islam mengekang perempuan dengan jilbab/hijab. Padahal itu tidak benar.
Jilbab/hijab itu menjaga perempuan. Revolusi Islam itu dalam sejarah membuat perempuan terbebas dari kebodohan. Islam memberikan kebebasan kepada perempuan dalam berpolitik dan bersosial.
Dalam Islam, peran perempuan sangat penting. Pendidikan dimulai dari keluarga, dan peran perempuan (Ibu) sangatlah penting. Intelektual anak dan bersosial anak sangat dipengaruhi oleh perempuan.