Di Balik Kegandrungan Hollywood pada UFO

Konten Media Partner
27 Agustus 2022 13:28 WIB
·
waktu baca 11 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nicholas Barber, BBC Culture
Di Balik Kegandrungan Hollywood pada UFO
zoom-in-whitePerbesar
Tujuh puluh lima tahun sejak kisah penampakan pertama piring terbang yang misterius di AS, ia kembali muncul dan menjadi referensi dalam budaya pop Hollywood. 
Benda itu hanya muncul sekilas di trailer film horor baru yang diproduseri oleh komedian Jordan Peele, Nope, tapi siapapun yang menontonnya pasti bisa menebak: itu adalah piring terbang.
Nope hanyalah produk Hollywood terbaru yang menggunakan piring terbang sebagai bagian dari cerita. Dalam sejarahnya, benda misterius ini telah lama ada di berbagai budaya pop.
"Pada akhir 1950-an," kata Andrew Shail, dosen senior film di Universitas Newcastle, “benda itu telah menjadi referensi untuk 'pesawat ruang angkasa yang dikemudikan oleh makhluk dari dunia lain', dan dipakai oleh nyaris semua orang yang bekerja di seni visual." 
Di banyak film, piring terbang memang merepresentasikan keberadaan pengunjung misterius dari Mars dan sekitarnya. Sama halnya dengan berbagai serial TV, novel, dan komik.
Di serial X-Files, karakter Mulder memiliki sebuah poster ikonik dengan gambar piring terbang dan tulisan ‘I want to believe’ atau ‘Saya ingin mempercayainya’.
Piring terbang adalah desain klasik dari UFO - Unidentified Flying Object atau benda terbang yang tidak bisa diidentifikasi.
Namun ternyata, kemunculan piring terbang tak langsung populer. Sampai pada suatu titik di 1950-an, dunia seperti tergila-gila padanya.
Para penulis fiksi ilmiah sebelumnya menggambarkan pesawat luar angkasa dengan cara yang sama sekali berbeda.
Hanya di komik strip Flash Gordon yang muncul sejak awal 1934 lah, angkutan bagi makhluk luar angkasa digambarkan sebagai “skuadron ruang-gyros mematikan” yang melingkar.
Tapi di komik-komik pulp lain era itu, seperti Startling Stories atau Super Science Stories, di paruh pertama Abad 20, alien lebih menyukai jika alat transportasi mereka mirip kapal selam atau pesawat.
Sebuah UFO atau piring terbang muncul di trailer film terbaru Jordan Peele, Nope, yang dirilis pada 22 Juli dan dibintangi oleh Daniel Kaluuya.
Itu semua berubah 75 tahun yang lalu. Pada Juni 1947, seorang pilot komersial, Kenneth Arnold, mengklaim telah melihat sembilan "cakram terbang" meluncur melintasi negara bagian Washington di AS dengan kecepatan 1.200 mph. 
Editor surat kabar East Oregonian mengirimkan cerita yang sama sekali tidak dapat diverifikasi ini ke layanan berita Associated Press, dan pada 26 Juni, Hearst International mengeluarkan siaran pers yang di dalamnya terdapat istilah "piring terbang". 
Cerita tentang piring terbang dengan cepat menyebar ke seluruh dunia. Ratusan kisah-kisah penampakan lain dilaporkan.
Salah satunya adalah cerita tentang puing piring terbang yang jatuh di Roswell, New Mexico. 
Beberapa dari cerita ini jelas-jelas bohong: tidak sulit untuk memalsukan foto piring terbang jika Anda punya benda bulat seperti dop ban mobil, frisbee, atau pinggan pizza. 
Beberapa penampakan yang dilaporkan, kata Shail, adalah "balon cuaca atau Zeppelin, awan, atau pesawat eksperimen yang dikembangkan oleh Angkatan Bersenjata AS untuk Perang Dingin”.
Satu hal yang pasti: ini adalah kelahiran era piring terbang mania.
Pada tahun 1953, Donald H Menzel menulis sebuah buku tentang histeria ini, Flying Saucers, dan menawarkan tiga penjelasan.
"Pertama, piring terbang itu tidak biasa. Manusia terbiasa dengan keteraturan dan kita secara naluriah menghubungkan misteri dengan hal-hal yang tidak biasa. 
“Kedua, kita semua gugup. Kita hidup di dunia yang tiba-tiba saling perang. Kita telah melihat kekuatan yang tidak dapat kita kendalikan; banyak orang takut akan menghadapi perang yang akan menghancurkan umat manusia. 
“Ketiga, orang-orang menikmati ketakutan ini sampai batas tertentu. Mereka senang menjadi bagian dari fiksi ilmiah yang menarik."
Tujuh puluh lima tahun yang lalu, pada Juli 1947, puing piring terbang yang jatuh ditemukan di Roswell, New Mexico.
Kegugupan yang disebutkan Menzel memiliki beberapa penyebab. Salah satunya adalah bahwa AS dan Uni Soviet bersaing untuk menjadi negara adidaya pertama yang menempatkan satelit ke orbit: Uni Soviet menang dengan Sputnik 1 pada tahun 1957 . 
"Ketertarikan pada piring terbang meningkat pada saat yang sama. Gagasan bahwa manusia akan mengunjungi ruang angkasa jadi masuk akal,” kata Katharine Coldiron, penulis panduan Midnight Movies Monograph untuk film tentang alien yang mengerikan, Plan 9 from Outer Space. 
"Imajinasi manusia berputar ke segala arah ketika sesuatu seperti perlombaan luar angkasa secara radikal merangsangnya,” kata dia.
“Saya pikir kita melihat hal yang sama terjadi dengan perubahan iklim sekarang. Para seniman dan pembuat film dirangsang untuk membuat karya tentang kemungkinan akhir dari spesies kita. Dalam cerita fiksi, kita melihat kenyataan ini digambarkan dengan tingkat yang kritis."
Foto fiksi piring terbang menghancurkan Gedung Parlemen Inggris.
Orang Amerika saat itu juga memiliki hal-hal lain yang perlu dikhawatirkan: tingkat pengangguran, inflasi, ancaman invasi Soviet, dan kemungkinan bahwa kota-kota mereka sendiri akan dihancurkan oleh bom atom yang telah menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945. 
Satu cara menghilangkan semua ketakutan itu adalah dengan fokus pada piring terbang. 
“Sebuah fenomena yang misterius dan menghibur," kata Jack Womack, seorang penulis fiksi ilmiah pemenang penghargaan, mengatakan kepada BBC Culture, “fenomena yang tidak selalu mengancam, tidak seperti kemungkinan perang nuklir.”

Piring terbang dalam budaya populer

Hampir sama luar biasanya dengan kisah-kisah penampakan piring adalah kenyataan bahwa begitu banyak orang menulis memoar tentang mereka. 
Koleksi memoar Womack menjadi bahasan utama dalam seri bukunya, berjudul Flying Saucers are Real! yang memuat berbagai kutipan dari buku-buku lain: Those Sexy Saucer People, Flying Saucers and the Scriptures, dan Round Trip To Hell in a Flying Saucer.
Salah satu yang ada di dalam memoar Womack adalah I Rode a Flying Saucer karya George W Van Tassel, yang diterbitkan pada tahun 1952. 
"Dia cukup jujur untuk menulis bahwa dia tidak benar-benar mengendarai piring terbang," kata Womack, "tetapi teman-temannya menyarankan agar dia memberi judul lebih bombastis untuk karyanya.” 
Betapapun menggelikannya cerita dalam buku-buku non-fiksi ini, ada beberapa teori yang didapatkan dari mereka. 
Carl Jung, psikiater Swiss, termasuk di antaranya yang merenungkan topik ini dalam tulisannya Flying Saucers: A Modern Myth of Things Seen in the Sky, yang diterbitkan pada 1959.
Pada saat itu, piring terbang telah melesat dalam budaya populer. 
Komik, tidak mengherankan, penuh dengan piring terbang. 
Sebuah edisi khusus dari Weird Science-Fantasy terbitan EC Comics pada 1954 menulis: "EC Menantang Angkatan Udara AS Dengan Laporan Piring Terbang Faktual dalam Ilustrasi Ini." 
Dalam dunia animasi, karakter Bugs Bunny karya Chuck Jones, dalam episode Haredevil Hare, memperkenalkan Marvin the Martian pada tahun 1948. 
Dia mengemudikan kapal roket bergaya Buck Rogers pada kesempatan ini, tetapi ketika Marvin mengunjungi Bugs di Bumi di episode The Hasty Hare pada tahun 1952, dia telah menukar kendaraannya dengan piring terbang.
Pada 1951, penyanyi Ella Fitzgerald merekam sebuah lagu jazz yang ditulis oleh Arthur Pitt dan Elaine Wise berjudul Two Little Men in a Flying Saucer, sebuah katalog satir tentang kebiasaan manusia yang tidak menyenangkan seperti yang terlihat oleh pria hijau kecil yang ada di dalam judul.
Liriknya berbunyi: “Dalam misi mereka / Mendengar seorang politisi / Berpidato saat mereka lewat / Tapi mereka pergi / Lebih cepat dari datangnya / Karena udara panas meniup mereka ke langit." 
Tapi tidak ada medium yang lebih menggilai piring terbang selain film layar lebar. 
Film tentang piring terbang pertama, berjudul Flying Saucers rilis pada tahun 1950. Ini adalah film thriller independen beranggaran rendah yang ditulis, disutradarai dan diproduksi oleh bintangnya, Mikel Conrad, dan dipasarkan dengan peringatan bahwa ceritanya dibuat mungkin berdasarkan pada kisah nyata.  
"Apa itu?" tanya slogan poster. "Dari mana asalnya? Pernahkah Anda melihat piring terbang?" 
Pada tahun berikutnya, 1951, Hollywood merilis dua film piring terbang klasik yang bonafid. Salah satunya adalah The Day the Earth Stood Still karya Robert Wise, di mana seorang duta alien bernama Klaatu (Michael Rennie) memperingatkan umat manusia untuk "hidup dalam damai, atau mengejar jalan Anda saat ini dan menghadapi pemusnahan". 
Piring terbangnya yang halus dan tidak berjendela adalah penggambaran minimalis antarplanet.
Karya klasik tahun 1951 lainnya adalah The Thing from Another World karya Howard Hawks, di mana sebuah pesawat ruang angkasa asing ditemukan dari bongkahan es Arktik. 
Film ini diadaptasi dari cerita pendek oleh John W Campbell, yang menjelaskan kondisi pesawat ruang angkasa itu "seperti kapal selam... panjangnya 280 kaki dan diameternya 45 kaki”. 
Tetapi dalam film, dia digambarkan sebagai piring terbang - dan satu awak yang bertahan hidup adalah predator mengerikan. 
"Dengan caranya sendiri, masing-masing film ini mewujudkan arus gelap paranoia sosial yang mengepung Amerika," tulis Michael Stein dalam Alien Invasions! Sejarah Alien dalam Budaya Pop
“Paranoia yang membangkitkan ketakutan akan invasi subversif, atau mimpi buruk kehancuran global." 
Melihat bagaimana piring terbang telah menjadi pengganti teror di Bumi, sangat menarik untuk melihat bagaimana mereka digambarkan dalam Nope
Sejauh ini, film-film horor besutan Peele telah berhasil menjadi perbincangan sosial, dengan penekanan pada rasisme yang dialami oleh orang kulit hitam Amerika. Akankah Nope melanjutkan tren ini? 
"Keputusan Peele untuk membuat film UFO tidak mengejutkan," kata Mark Bould, penulis Routledge Film Guidebook to Science Fiction, “Karena selalu ada unsur rasial dalam laporan piring terbang dan penculikan alien.” 
“Pada akhir 1940-an, alien sering digambarkan sebagai orang kulit putih yang berlebihan. Afrika Amerika adalah keturunan korban penculikan, korban alien pucat berteknologi maju yang tiba-tiba muncul dari tempat yang jauh, dan fiksi ilmiah Afrika-Amerika dan Afrofuturisme sering kembali ke perpecahan sejarah yang brutal ini."

Akhir dari piring terbang mania

Di 1950-an, film-film piring terbang tidak selalu memiliki keprihatinan sosial-politik yang begitu mendalam. 
Contohnya adalah Devil Girl from Mars (1954), This Island Earth (1955), Forbidden Planet (1956), Invasion of the Saucer-Men (1957) dan The Atomic Submarine (1959). 
Salah satu film tersukses adalah Earth Vs The Flying Saucers (1956), yang menampilkan animasi stop-motion luar biasa oleh Ray Harryhausen. 
Salah satu yang tidak terlalu bagus adalah Plan 9 from Outer Space (1957).
Satu-satunya kesamaan dalam film-film ini adalah bentuk piring terbang. Dari sudut pandang pembuat film, pesawat ruang angkasa ikonik ini adalah anugerah, karena relatif mudah dibuat dan direkam. 
Tidak seperti roket tradisional, piring terbang bisa berubah arah tanpa perlu menunjukkannya berputar. UFO juga tampak fantastis.
"Hal hebat tentang desain piring terbang adalah sederhana sampai pada titik abstraksi," kata Bould kepada BBC Culture. 
"Simetrinya yang sempurna menegaskan bahwa itu bukan sesuatu yang terjadi secara alami, dan tidak ada penanda penerbangan yang sudah dikenal - tidak ada sayap, tidak ada mesin - yang menegaskan bahwa itu dibuat dengan teknologi tinggi. Ini menegaskan tempatnya jauh di depan kita dalam mitologi barat tentang kemajuan teknologi.”
Bukan berarti ide piring terbang sepenuhnya datang dari dunia lain. Permukaan melengkungnya yang mengkilap, dan segala macam kabel dan katup yang rumit tersembunyi dengan rapi, mencerminkan mobil, oven, dan mesin cuci paling modis dari periode pascaperang. 
"Piring terbang muncul di era teknologi baru yang rahasia, terutama militer, termasuk bom atom," kata Bould kepada BBC Culture.
“Tetapi juga era banjirnya teknologi konsumen domestik baru, yang cara kerjanya menjadi semakin misterius bagi rata-rata rumah tangga. Piring terbang tampaknya menggabungkan kedua kecenderungan, tertulis besar di langit Amerika."
Namun kepopuleran itu tidak berlangsung lama. Ketika tahun 1950-an berakhir, piring terbang mania berkurang, baik dalam hal penampakan yang dilaporkan, dan penampilan layar perak. 
"Ketika berbicara tentang film piring terbang, yang horor lebih baik daripada yang serius," kata Mark Jancovich, penulis Rational Fears: American Horror Genre pada 1950-an. 
"Dan Anda bisa membuat film horor dengan cukup murah. Apa yang terjadi adalah film horor fiksi ilmiah pindah ke pasar yang murah dan beranggaran rendah. Studio juga mengakui bahwa film fiksi ilmiah yang sangat terkenal di tahun 1950-an bukanlah soal invasi alien. Melainkan film Disney, 20.000 Leagues Under the Sea.
“Setelah itu film fiksi ilmiah bergeser ke The Time Machine, The Curse of Frankenstein dan The Lost World.”
Sementara itu, di dunia nyata, tahun 1961 adalah tahun ketika Yuri Gagarin mengorbit planet ini, dan Presiden John F Kennedy mengumumkan tujuan "mendarat manusia di Bulan dan mengembalikannya dengan selamat ke Bumi". 
Perjalanan ruang angkasa yang sebenarnya begitu mencengangkan sehingga piring terbang tampak sepele sebagai perbandingan.
UFO digambarkan menculik manusia.
Akhirnya, pada 1969, survei penampakan piring terbang oleh Angkatan Udara AS, Project Blue Book, ditutup dengan penerbitan Scientific Study of Unidentified Flying Objects
Kesimpulan laporan ini, "Tidak ada hasil apapun dari penelitian tentang UFO dalam 21 tahun terakhir yang telah menambah pengetahuan ilmiah".
Tentu saja, orang-orang terus melaporkan penampakan UFO di tahun 1960-an dan seterusnya. 
Bahkan pada Mei tahun ini, ada sidang kongres publik Amerika tentang apa yang sekarang dikenal sebagai UAP - Fenomena Udara yang Tidak Dapat Dijelaskan atau Unexplained Aerial Phenomena - meskipun Scott Bray, wakil direktur intelijen angkatan laut, menekankan bahwa militer tidak menemukan "apa pun yang berasal dari non-terestrial" . 
Di budaya populer, piring terbang juga tidak pernah benar-benar hilang. 
Piring terbang berukuran super besar dan berfungsi seperti kapal induk ada di film Independence Day Anda mendapatkan kapal induk di Independence Day dan Distrik 9; ada monolit di sisinya seperti yang ada di Arrival
Di Star Wars, Millennium Falcon adalah piring terbang dengan beberapa potongan runcing tambahan yang menonjol dari depan; dan di Star Trek, USS Enterprise adalah piring terbang dengan badan dan kaki menempel di bagian belakang. 
Tapi penampakan jadul piring terbang tanpa hiasan, di langit atau di layar, sekarang jarang terjadi. 
"Seperti tren lainnya," kata Womack, "fenomena dalam bentuk aslinya sudah ketinggalan jaman.”
Saat ini, piring terbang adalah bagian dari Amerika tahun 1950-an klasik. Ketika mereka digunakan dalam blockbuster fiksi ilmiah modern, seperti Men in Black dan Mars Attacks! karya Tim Burton, itu karena kualitas vintage tersebut. 
Mungkin begitu juga cara Jordan Peele menggunakannya. Pada suatu masa, piring terbang adalah simbol dari hal-hal yang menakutkan; tapi sekarang adalah simbol masa lalu yang menenangkan.
Versi bahasa Inggris artikel ini dapat anda baca di BBC Culture.