Kekeringan Eropa Buka Harta Tersembunyi: Jembatan Kaisar Nero sampai Kapal Nazi

Konten Media Partner
22 Agustus 2022 17:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu "batu kelaparan" muncul di Sungai Rhine, Jerman.
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu "batu kelaparan" muncul di Sungai Rhine, Jerman.
Kekeringan sedang melanda Benua Eropa selama beberapa pekan terakhir, ditandai dengan gelombang panas yang menyebabkan sejumlah orang meninggal dunia dan sebagian lainnya dievakuasi.
Musim kemarau juga mengakibatkan berbagai sungai dan danau mengering dan permukaan air menurun. Hal ini kemudian mengungkap beberapa harta karun tersembunyi.
Yang paling banyak muncul ke permukaan adalah "batu kelaparan". Istilah ini merujuk pada batu-batu di sungai yang diukir saat musim kemarau lampau sebagai peringatan kepada generasi mendatang bahwa ketika batu-batu itu dapat terlihat, masa sulit tengah mengintai.
Salah satu batu diukir pada abad ke-15. Tulisan yang tertera adalah "jika kamu melihat saya, menangislah".
Selain "batu kelaparan", ada banyak benda lain yang muncul ke permukaan. Di Sungai Danube, Serbia, misalnya, terdapat kapal-kapal Perang Dunia II yang sarat dengan bahan peledak.
Kapal-kapal itu, yang ditemukan dekat Kota Prahovo, adalah bagian dari armada Nazi yang karam pada 1944. Banyak kapal lainnya diperkirakan bakal muncul juga mengingat musim kemarau masih terus berlangsung.
Beberapa kapal Jerman tenggelam dekat Prahovo ketika pasukan Nazi dipukul mundur tentara Uni Soviet pada Perang Dunia II.
Benda sisa Perang Dunia II ditemukan pula di Sungai Po, Italia.
Sekitar 3.000 orang dievakuasi dari sebuah desa dekat Kota Mantua pada Juli lalu setelah sebuah bom era Perang Dunia II didapati di dasar sungai. Para pakar kemudian memindahkan dan meledakkannya dengan aman.
Bom yang belum meledak ini diangkut dari Sungai Po oleh militer Italia.
Benda berikutnya yang ditemukan di Sungai Po adalah sebuah kapal tongkang yang digunakan oleh Jerman dan tenggelam pada 1943.
Para warga setempat bisa melihat kapal tongkang Zibello ini tatkala permukaan air surut beberapa bulan lalu. Bagian-bagian lain dari kapal tersebut kian terlihat karena air sungai terus menyusut.
Kapal tongkang Zibello perlahan tampak tatkala air sungai menyusut.
Menurunnya permukaan air Sungai Tiber di Roma telah mengungkap reruntuhan jembatan kuno yang amat mungkin dibangun pada masa kekuasaan Kaisar Nero sekitar 50 Setelah Masehi.
Bongkahan besar dari reruntuhan tersebut semakin terlihat tepat di bawah jembatan modern Vittorio Emanuele II karena sungai telah menyusut.
Reruntuhan jembatan yang mungkin dibangun pada masa kekuasaan Kaisar Nero terungkap di Sungai Tiber.
Kemudian di Spanyol, "Stonehenge-nya Spanyol" muncul di waduk Valdecanas, Provinsi Caceres. Stonehenge adalah batu-batuan yang dibangun pada zaman Perunggu dan Neolitikum, terletak di Wiltshire, Inggris,
Struktur yang resmi disebut sebagai Dolmen Guadalperal itu diyakini dibuat pada 5.000 Sebelum Masehi.
Struktur tersebut awalnya ditemukan seorang ahli arkeologi pada 1926, namun area itu ditenggelamkan dalam sebuah proyek pembangunan pada 1963.
Sejak saat itu, batu-batu tersebut hanya bisa dilihat sebanyak empat kali.
"Stonehenge-nya Spanyol" ditenggelamkan pada masa kekuasaan diktator Franco, tapi kini khalayak bisa melihatnya kembali.
Di Galicia, yang berbatasan dengan Portugal, sebuah "desa hantu" muncul ke permukaan awal tahun ini ketika musim kemarau secara dramatis mengeringkan air di dalam waduk.
Desa Aceredo ditenggelamkan sebagai bagian dari pembangunan waduk pada 1992. Sejumlah mantan penduduk desa itu kembali ke sana untuk melihat sisa-sisa bangunan.
Desa Aceredo di wilayah Galicia, Spanyol, biasanya tidak terlihat saat air sungai memenuhi kawasan itu.
Harta yang tersembunyi juga terungkap di Inggris.
Reruntuhan gereja di Desa Derwent, Derbyshire, muncul kembali karena musim kering. Desa itu sejatinya ditenggelamkan pada 1940-an untuk membuat waduk Ladybower.
Menara Gereja Derwent sejatinya dibiarkan saat desa setempat ditenggelamkan, tapi kemudian menara itu dihancurkan.
Sisa-sisa sejumlah pohon lama dapat dilihat lagi di waduk Danau Colliford di Cornwall, Inggris.
Area Bodmin Moor ini ditenggelamkan pada 1980-an.
Pohon-pohon ini ditenggelamkan saat pembangunan waduk Bodmin Moor.
Kemudian jejak taman dari abad ke-17 muncul di Lydiard Park di Swindon, barat daya Inggris, setelah cuaca panas mematikan rumput dan meninggalkan jejak di tanah.
"Taman hantu" serupa juga muncul di Longleat, Inggris.
Jejak-jejak di tanah merupakan jejak Lydiard Park.