Ndakasi, Gorila yang Terkenal Usai 'Selfie' Meninggal di Pelukan Penjaganya

Konten Media Partner
9 Oktober 2021 11:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ndakasi dengan pelindungnya, Andre Bauma, sebelum dia mati beberapa hari kemudian.
zoom-in-whitePerbesar
Ndakasi dengan pelindungnya, Andre Bauma, sebelum dia mati beberapa hari kemudian.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ndakasi, seekor gorila gunung kesayangan yang menjadi viral setelah berfoto selfie dengan penjaga hutan, mati setelah lama sakit pada usia 14 tahun.
ADVERTISEMENT
Dia mati dalam pelukan salah satu seorang penjaga hutan yang menyelamatkannya ketika masih bayi, Andre Bauma, di tempat penampungan gorila di Virunga - taman nasional tertua di Afrika - di Republik Demokratik Kongo.
Bauma menyelamatkan Ndakasi saat berusia dua bulan pada 2007 setelah para pemburu membunuh orang tuanya.
Ndakasi masih memeluk ibunya yang sudah meninggal ketika mereka menemukannya.
Tanpa sanak-saudara, para penjaga hutan menganggap sangat tidak aman membiarkan Ndakasi kembali ke alam liar.
Dia lantas dibesarkan di tempat penampungan gorilla, di mana Bauma adalah pemimpinnnya.
Ndakasi menjadi tersohor pada 2019 ketika dia dan gorila gunung betina lainnya, Ndeze, melakukan pemotretan selfie yang diabadikan oleh penjaga hutan lainnya.
Mereka mencoba meniru gaya sang penjaga yang membesarkan mereka, kata seorang pejabat taman nasional.
ADVERTISEMENT
Para penjaga hutan dan gorila-gorila itu semakin dekat. Berbicara kepada BBC pada 2014, Bauma mengatakan dia mencintai Ndakasi seolah-olah dia adalah putrinya.
"Kami berbagi tempat tidur yang sama, saya bermain dengannya, saya memberinya makan ... saya dapat mengatakan bahwa saya adalah ibunya."
"Kami berbagi tempat tidur yang sama, saya bermain dengannya, saya memberinya makan ... saya dapat mengatakan bahwa saya adalah ibunya."
Gorila gunung kebanyakan hidup di hutan di taman nasional di Uganda, Rwanda dan Kongo.
Tetapi perubahan iklim, kehadiran para pemburu liar, dan perambahan manusia telah menimbulkan ancaman bagi kelangsungan hidup mereka.
Kongo Timur, tempat Virunga berada, terperosok dalam konflik antara pemerintah dan berbagai kelompok bersenjata.
Beberapa dari kelompok bersenjata ini berbasis di kawasan taman nasional, di mana mereka acapkali berburu hewan.
Ndakasi dan Ndeze - saat masih kanak-kanak - digambarkan sebagai "partner-in-crime" oleh para staf di tempat penampungannya.
Kehidupan Ndakasi, seekor gorila gunung yang terancam punah, didokumentasikan dengan baik.
Pada Kamis, Bauma mengatakan bahwa upayanya mengenali Ndakasi telah "membantu saya memahami hubungan antara manusia dan kera besar dan mengapa kita harus melakukan segala daya guna melindungi mereka".
ADVERTISEMENT
"Saya mencintainya seperti bocah," ujarnya, seraya menambahkan: "Kepribadiannya yang ceria membawa senyum ke wajah saya setiap kali saya berinteraksi dengannya."
Semua foto tunduk pada hak cipta sebagaimana telah dicantumkan.