Penembakan Massal di Peringatan Kemerdekaan AS, 'Sudah Jadi Tradisi Mingguan'

Konten Media Partner
5 Juli 2022 9:17 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Penembakan Massal di Peringatan Kemerdekaan AS, 'Kejadian Ini Sudah Jadi Tradisi Mingguan di Amerika'

Polisi menangkap dan menahan seseorang yang diduga sebagai pria bersenjata yang menembak dari atap, menyebabkan enam orang tewas, saat parade Hari Kemerdekaan Amerika Serikat di dekat kota Chicago.
Gubernur Illinois Jay Robert Pritzker memperingatkan bahwa penembakan massal kini telah menjadi "tradisi mingguan Amerika".
"Akan ada orang yang mengatakan bahwa hari ini bukan waktunya, bahwa sekarang bukan waktunya untuk berbicara tentang senjata. Saya katakan kepada Anda bahwa tidak ada hari yang lebih baik dan tidak ada waktu yang lebih baik dibandingkan sekarang," katanya dalam jumpa pers.
"Bapak bangsa kita membawa senapan - bukan senjata serbu," kata Gubernur dari Partai Demokrat itu menekankan. Dia menambahkan, tidak ada satu pun dari mereka akan mengatakan "Anda memiliki hak konstitusional untuk menggunakan senjata serbu dengan peluru berkapasitas tinggi".
"Ya, saya marah, kita sebagai bangsa pantas mendapatkan yang lebih baik," kata Pritzker.
Acara di kota Highland Park, Illinois, tiba-tiba dihentikan sesaat setelah pukul 10:00 waktu setempat, ketika terdengar beberapa kali tembakan.
Dua puluh empat orang dibawa ke rumah sakit, kata pihak berwenang.
Setelah melakukan perburuan selama berjam-jam, polisi akhirnya menangkap pria bernama Robert E Crimo III, yang diyakini terkait dengan insiden tersebut dan diduga merupakan pria bersenjata yang menembaki peserta pawai. Polisi menetapkannya sebagai tersangka.
"Orang ini diyakini bertanggung jawab atas apa yang terjadi," kata juru bicara Satuan Tugas Kejahatan Utama Lake County Chris Covelli pada Senin (4/7) malam waktu setempat.
Robert E Crimo III, 22 tahun, diduga telah mengincar peserta pawai dan menargetkan mereka secara acak, menggunakan senapan berkekuatan tinggi, kata polisi.
Pria bersenjata itu melepaskan tembakan ke arah pawai sekitar pukul 10:15 waktu setempat, hanya beberapa menit setelah pawai dimulai.
Pawai itu diikuti oleh kendaraan hias, drumben, dan hiburan masyarakat, sebagai bagian dari perayaan Hari Kemerdekaan yang diselenggarakan kota.
Namun, hari yang seharusnya menjadi salah satu hari paling bahagia dengan cepat berubah menjadi kepanikan. Orang-orang berlarian menyelamatkan diri, meninggalkan kereta dorong bayi, dompet, dan kursi lipat di jalan.
Polisi yakin tersangka menembaki warga dari atap toko terdekat karena mereka menemukan "bukti senjata api."
Lima orang dewasa tewas di tempat kejadian dan seorang korban lainnya, menurut penyelidik, meninggal di rumah sakit terdekat.
"Pada hari kami berkumpul untuk merayakan kesatuan dan kebebasan, kami malah berduka atas hilangnya nyawa secara tragis," kata Wali Kota Highland Park, Nancy Rotering.
Empat Juli adalah hari libur nasional yang menandai tanggal deklarasi kemerdekaan Amerika dari Inggris Raya pada 1776.
Penonton pawai meninggalkan barang-barang mereka saat berusaha melarikan diri dari tempat kejadian.

'Pergi dari sini!'

Adrienne Drell baru saja memilih tempat di Central Street di Highland Park untuk menonton pawai. Dia memilih tempat di ujung rute, tidak jauh dari Sunset Park, tempat kegiatan pascaparade berlangsung.
Rombongan marching band berseragam biru dan putih lewat dan kemudian kekacauan terjadi.
"Mereka [rombongan drumben] baru saja datang dan tiba-tiba, rombongan band bubar dan mulai berlari dan saya berpikir 'Begitukah cara mereka mengakhiri parade?'
"Lalu mereka berlari di atas kepala saya dan semua orang berkata 'Pergi dari sini! Pergi dari sini!' Dan beberapa pria yang lebih tua datang dan berkata 'Anda harus pergi dari sini.'
"Kemudian dia membangunkan saya, benar-benar mendorong saya pergi dan kemudian seorang polisi datang dengan seekor anjing dan berkata, 'Pergi dari sini.' Semua orang berlarian dengan panik. Dan kami mendengar bahwa ada penembak."
Saksi mata lainnya yang juga berada di tempat kejadian menggambarkan saat yang menakutkan ketika mereka mendengar beberapa tembakan secara berurutan.
Anand, yang berada kurang dari 100 meter dari penembak, mengatakan kepada BBC bahwa dia awalnya mengira itu adalah suara ledakan knalpot mobil. Dia baru menyadari apa yang sedang terjadi ketika melihat orang-orang berlarian.
Itu adalah "jenis senjata yang melepaskan banyak peluru dalam waktu yang sangat singkat. Sangat keras. Lalu ada keheningan total," katanya.
Kekerasan bersenjata sangat jarang terjadi di daerah pinggiran kota ini, ia menambahkan: "Saya merasa sangat aman di sini dan ini sangat tidak nyata. Sekarang kami bersembunyi di tempat penampungan agar tetap aman, ada orang yang menangis. Ini bukan perasaan yang baik, sama sekali."
Saksi lain, Noel Hara, menggambarkan bagaimana dia sedang sarapan di Starbucks setelah mengantar putranya ke acara pawai, ketika kekacauan terjadi.
"Sekitar 30 orang tiba-tiba datang berteriak dan kami sempat terkunci di kamar mandi Starbucks," kata Hara kepada BBC.
"Beberapa saat kemudian, mereka mengevakuasi kami dari Starbucks karena mereka mengira penembaknya mencoba masuk melalui pintu belakang."
Hara akhirnya dapat bersatu kembali dengan putranya, setelah mengikuti pergerakannya di aplikasi pelacakan lokasi.
Beberapa jam setelah serangan, polisi masih mencari tersangka, menggunakan anjing pelacak dan drone. Penyelidikan difokuskan pada rute parade, area pusat kota, dan kawasan pusat bisnis.
Mereka yang tinggal di daerah-daerah tersebut, yang digambarkan oleh polisi sebagai "tempat kejadian perkara", disarankan untuk terus berlindung.
Kekerasan senjata di Chicago cenderung meningkat selama liburan akhir pekan karena cuaca panas membuat orang keluar rumah. Pada 2021, lebih dari 100 orang ditembak dan 17 orang tewas selama akhir pekan peringatan 4 Juli di kota Chicago.
Penembakan itu terjadi hanya sebulan setelah penembakan mematikan di Uvalde, Texas dan Buffalo, New York - dan seminggu setelah Kongres AS mengesahkan undang-undang bipartisan tentang pengendalian senjata di Amerika.