Piala Dunia 2022: Jerman Tersingkir, Jepang dan Korsel Lolos - Babak Grup Mencatat Rekor Kejutan

Konten Media Partner
3 Desember 2022 9:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Piala Dunia 2022: Jerman Tersingkir, Jepang dan Korsel Lolos - Babak Grup Mencatat Rekor Kejutan

Piala Dunia 2022: Jerman Tersingkir, Jepang dan Korsel Lolos - Babak Grup Mencatat Rekor Kejutan
zoom-in-whitePerbesar
Embuskan napas panjang….Putaran final Piala Dunia 2022 telah berlanjut ke babak penyisihan 16 besar, namun bisa dimaklumi jika jantung Anda masih berdegup kencang akibat kejutan demi kejutan selama babak grup berlangsung.
Menurut analisis Nielsen Gracenote, Piala Dunia kali ini mencatat lebih banyak kejutan ketimbang enam Piala Dunia sebelumnya yang menghadirkan 32 tim. Bahkan, Piala Dunia 2022 mengalahkan rekor sembilan kejutan pada Piala Dunia 2002 dan 2010.

Apa saja hal utama yang terjadi selama babak grup?

Tiada tim yang luput dari kejutan.
Sebagian tim yang difavoritkan—kecuali Belgia dan Jerman—telah lolos dari babak grup, namun perjalanan mereka sama sekali tidak mulus.
Kejutan pertama terjadi ketika Arab Saudi, yang menempati rangking 51 di dunia, mengejutkan khalayak sejagat dengan mengalahkan Argentina.
Sehari kemudian giliran Jepang menundukkan Jerman, walau sempat tertinggal akibat gol penalti. Kesuksesan itu diulangi saat 'Samurai Biru'—julukan timnas Jepang—menumbangkan Spanyol pada laga terakhir Grup E.
Walau demikian, Jepang tidak luput dari kekalahan ketika digulung Kosta Rika pada laga kedua.
Kejutan berikutnya adalah timnas Maroko. Hakim Ziyech dan rekan-rekannya sanggup mengalahkan timnas Belgia yang dipenuhi pemain bintang, mulai dari kiper Thibaut Courtois, gelandang Kevin De Bruyne, hingga penyerang Romelu Lukaku.
Bintang-bintang itu kemudian meredup dan tersingkir dari perhelatan Piala Dunia 2022 ini.
Bahkan Prancis dan Brasil tidak kebal dari hasil mengejutkan. Les Bleus—julukan timnas Prancis—kalah 1-0 dari Tunisia setelah pelatih Didier Deschamps membuat sembilan perubahan pada susunan pemainnya.
Adapun timnas Brasil, yang juga melakukan sembilan perubahan pada susunan pemain, mengalami kekalahan 1-0 dari Kamerun pada laga terakhir Grup G.
Berdasarkan analisis Nielsen Gracenote, kemenangan Kamerun atas Brasil adalah kejutan ke-12 dalam turnamen Piala Dunia 2022 mengingat peluang Kamerun menang berada antara 16,7% hingga 33,3%.
Pada Piala Dunia 2022 ini, sejumlah negara dari enam benua berhasil mencapai babak 16 besar untuk pertama kalinya.
Nama-nama besar masih mumpuni….
Sebagian khalayak bertanya-tanya mengenai penampilan para pemain bintang pada Piala Dunia ini. Apakah mereka masih tampil prima? Bisakah mereka berlaga di padang pasir?
Jawabannya adalah ya, banyak di antara mereka yang tampil mumpuni.
Setelah awal yang mengecewakan, Lionel Messi telah membangkitkan daya juang Argentina di Grup C. Dia mencetak gol pembuka yang penting saat melawan Meksiko dan kemudian tampil mempesona ketika menghadapi Polandia - meski gagal mengeksekusi penalti - untuk membawa timnas Argentina lolos ke babak 16 besar.
Cristiano Ronaldo mungkin bermasalah di Manchester United, tetapi dia telah berkontribusi untuk Portugal.
Pemain berusia 37 tahun itu menunjukkan kemampuannya mencetak penalti melawan Ghana, menjadi orang pertama yang mencetak gol di lima Piala Dunia.
Dia mengklaim bahwa dia membukukan gol pembuka dalam kemenangan atas Uruguay - meskipun pada akhirnya terbukti umpan silang Bruno Fernandes tidak menyentuh dahinya.
Bahkan Robert Lewandowski tampil trengginas. Penampilan timnas Polandia memang tidak terlalu menarik, tetapi pemain utama mereka mencetak gol perdana Piala Dunia sekaligus membantu Polandia lolos ke babak 16 besar untuk pertama kalinya sejak 1986.
….tapi generasi berikutnya telah bangkit
Begitu banyak yang telah ditulis dan dikatakan tentang Kylian Mbappe, tetapi penyerang Prancis itu tidak mengecewakan. Dia melakoni penampilan yang memukau dan menyumbang tiga gol sepanjang babak grup untuk memastikan Les Bleus menjadi yang pertama lolos ke babak 16 besar.
Kelompok anak muda yang memperkuat timnas Spanyol juga sangat bersemangat. Di antara mereka terdapat Gavi yang berusia 17 tahun. Dia menjadi pencetak gol Piala Dunia termuda sejak legenda Brasil, Pele, ketika Spanyol menang 7-0 atas Kosta Rika.
Sebelum Piala Dunia 2022, Cody Gakpo dari Belanda sudah menjadi salah satu penyerang paling diminati di Eropa. Namun pemain berusia 23 tahun itu berpotensi menaikkan nilai transfer ke klub lain setelah menyandang predikat pemain pertama dari negara di Eropa yang mencetak gol di seluruh pertandingan babak grup sejak 2002.
Penampilan Alphonso Davies dari Kanada, Mohammed Kudus dari Ghana, dan duo Inggris Phil Foden dan Bukayo Saka menggarisbawahi bakat mereka di panggung terbesar.
Lalu pemain Inggris lainnya, Jude Bellingham, muncul sebagai bintang besar berkat gol dan penampilan serba bisanya dalam kemenangan 6-2 atas Iran, yang membantu The Three Lions—julukan timnas Inggris—memuncaki Grup B.

Brasil masih difavoritkan juara

Setelah mengalahkan Serbia dan Swiss, timnas Brasil praktis telah meraih tiket ke babak 16 besar walau masih harus meladeni Kamerun. Meskipun kalah 0-1 pada laga tersebut, timnas Brasil tetap memuncaki Grup G dan bakal menghadapi Korea Selatan di babak 16 besar.
Mantan pemain yang kini menjadi pengamat BBC, Chris Sutton, menggambarkan kemenangan Brasil 2-0 atas Serbia sebagai "tampilan otoritas nyata". Bahkan, gol kedua spektakuler Richarlison merupakan ciri khas permainan Brasil.
Kehilangan Neymar karena cedera memang mengecewakan, tetapi dengan Vinicius Jr dan Raphinha bersinar di sayap serta Gabriel Martinelli dan Antony sebagai cadangan, kedalaman skuad mereka boleh jadi menimbulkan rasa iri tim lain.
Neymar dapat kembali ke babak 16 besar untuk mendukung perjalanan Selecao—julukan timnas Brasil—ke laga final yang mungkin mencakup pertandingan melawan Spanyol dan Argentina.
Dengan Thiago Silva sebagai komandan lini belakang, Casemiro dalam performa yang telah memberinya segalanya di level klub, serta sejumlah penyerang yang dapat mencetak gol dari mana saja, juara Piala Dunia lima kali ini bisa dibilang tetap menjadi tim yang sulit dikalahkan.

Ada hal lain untuk diketahui?

Laga berlangsung lebih lama: Sejauh ini, sebanyak 525 menit tambahan diberikan pada sejumlah laga Piala Dunia kali ini. Jumlah itu setara hampir enam pertandingan ekstra. Para penonton jelas tidak rugi membayar tiket.
Jumlah gol lebih sedikit dari Piala Dunia sebelumnya, terutama pada babak pertama: 2,5 gol per pertandingan adalah yang terendah jika dibandingkan dengan tiga Piala Dunia sebelumnya. Dari jumlah itu, hanya 36% yang dicetak pada babak pertama.
Tim yang berlaga melesatkan tembakan lebih sedikit, tapi lebih baik: 22,3 tembakan per pertandingan, tapi jumlah yang berhasil menjadi gol mencapai 11,2%--yang terbaik sepanjang perhelatan Piala Dunia. Hanya 8% yang ditembakkan dari luar kotak penalti.
Tim yang berlaga mengoper lebih banyak: Rata-rata ada sebanyak 960 operan per laga. Jumlah itu lebih banyak dari turnamen lain.

Angka-angka vital