Teleskop James Webb Siap Diluncurkan: Identifikasi Kehidupan Planet Lain

Konten Media Partner
24 November 2021 7:59 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Teleskop James Webb Siap Diluncurkan untuk Mengindentifikasi Bintang Pertama di Alam Semesta hingga Tanda Kehidupan di Planet Lain

Penggambaran seorang seniman tentang bagaimana teleskop Webb akan beroperasi setelah diluncurkan.
zoom-in-whitePerbesar
Penggambaran seorang seniman tentang bagaimana teleskop Webb akan beroperasi setelah diluncurkan.
Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) akan diluncurkan pada 18 Desember mendatang, namun sulit untuk menahan kegembiraan atas potensi penemuan-penemuan yang mungkin didapatkan dari teleskop ini.
Super-teleskop itu dirancang untuk bisa melihat alam semesta lebih jauh, juga melihat ke masa lalu, dibandingkan yang bisa diamati sejauh ini.
Teleskop Webb diharapkan bisa mendeteksi cahaya dari bintang-bintang pertama yang bersinar di alam semesta sekitar 13,5 miliar tahun lalu.
"Prospek yang paling menarik dari teleskop ini adalah gagasan bahwa dia bisa memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang selama ini bahkan masih belum terpikiran oleh kami," kata Dr Amber Nicole Straughn, seorang astrofisikawan di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA, sekaligus deputi dari proyek ini.
"[Gagasan] bahwa kita akan mempelajari hal yang benar-benar mengejutkan tentang semesta. Bagi saya, itu lah yang paling menarik dari peluncuran teleskop ini."
Bagaimana cara kerja teleskop Webb dan kapan kita bisa melihat galaksi yang sebenarnya melalui perangkat ini?

Cermin astronomi terbesar

Teleskop Webb menggunakan cermin astronomi berdiameter 6,5 meter, cermin terbesar yang pernah diorbitkan ke luar angkasa. Saking besarnya cermin itu, butuh waktu sekitar dua minggu untuk membentangkannya di luar angkasa seperti origami.
Proyek in merupakan usaha patungan antara Amerika Serikat, Eropa, dan Kanada yang memakan biaya US$10 miliar (Rp142,4 triliun).
Rencananya, teleskop ini akan ditempatkan di atas roket Ariane 5 Eropa dan diluncurkan dari Guyana Prancis.
Begitu Webb meluncur dari roket sekitar 30 menit setelah lepas landas, teleskop itu akan melalui 344 momen kritis yang berjalan sesuai rencana demi mencapai konfigurasi yang diinginkan.
Webb akan menempuh perjalanan selama 30 hari untuk mencapai titik orbitnya, sejauh 1,5 juta kilometer dari bumi.

Kapan teleskop Webb akan beroperasi?

Menurut Dr Straughn, butuh waktu enam bulan sampai teleskop Webb bias beroperasi penuh dan mengirimkan gambar pertamanya dari luar angkasa.
"Begitu teleskop itu diluncurkan ke luar angkasa, ada sistem rumit yang harus dijalankan lebih dulu. Setelah itu, butuh waktu beberapa bulan agar teleskop itu menjadi dingin, untuk membentangkan cerminnya, kemudian menyalakan instrumennya satu per satu," jelas Dr Straughn.
"Jadi gambar pertama akan kita dapatkan pada musim panas 2022 (di belahan bumi utara)," lanjut dia.

Mengikuti jejak Teleskop Hubble

Teleskop Webb dirancang untuk melihat bagian-bagian dari alam semesta yang saat ini belum bisa dijangkau oleh teleskop Hubble.
Selama tiga dekade beroperasi, Hubble telah mengubah cara berpikir kita mengenai semesta dengan memberikan gambaran paling penting terkait semesta. Di antaranya gambar formasi gas dan debu bintang yang diberi nama "Pilar-Pilar Kreasi" dan pemandangan 10 ribu galaksi yang dikenal sebagai "Hubble Ultra Deep Field".
Meskipun Hubble masih bisa beroperasi selama 10 hingga 20 tahun lagi, teleskop Webb dianggap sebagai penerusnya dengan kemampuan yang lebih signifikan.
Webb akan memperlihatkan alam semesta melalui inframerah, menangkap cahaya yang tidak bisa dilihat oleh mata manusia, sedangkan Hubble memiliki fitur inframerah yang terbatas.
Teleskop Hubble menunjukkan betapa berbedanya Pilar Kreasi yang terlihat secara kasat mata, dengan menggunakan infrared.
Webb juga memiliki cermin yang jauh lebih besar daripada Hubble. Dengan area penangkap cahaya yang lebih besar ini, maka Webb bisa melihat lebih jauh ke masa lalu dibandingkan Hubble.
Selain itu, Hubble berada di orbit sekitar bumi, sementara Webb akan berjarak 1,5 juta kilometer dari bumi atau empat kali lipat lebih jauh dibandingkan bulan.
"Webb sedang membangun apa yang mampu dilakukan Hubble selama 31 tahun yang indah berada di orbit," kata Dr Antonella Nota dari Badan Antariksa Eropa.
"Terlepas dari kenyataan bahwa Hubble merupakan teleskop yang relatif kecil dengan cermin utama 2,4 meter, Hubble telah mampu menangkap gambaran semesta hingga beberapa ratus juta tahun sejak Big Bang.
"Dengan 100 peningkatan sensitivitas, Webb bisa melampaui [pencapaian] itu dan melihat bagaimana galaksi-galaksi pertama di semesta terbentuk."

Apa yang akan terlihat melalui teleskop Webb?

Menurut NASA, gelombang yang lebih panjang memungkinkan Webb melihat lebih dekat ke masa lalu dan bisa menelusuri formasi dari galaksi-galaksi pertama yang sebelumnya tidak teramati.
Pemandangan hampir 10.000 galaksi yang dikenal dengan istilah Hubble Ultra Deep Field.
Teleskop ini juga bisa melihat ke dalam awan-awan debu, tempat di mana bintang-bintang dan sistem planet terbentuk saat ini.
Menurut Dr Straughn, tahun pertama pengamatan dengan JWST mencakup luasnya astrofisika.
"Ini benar-benar mencakup segalanya, mulai dari mempelajari planet di tata surya kita hingga mencari galaksi pertama yang lahir lebih dari 13,5 miliar tahun lalu, serta segala sesuatu terkait ruang dan waktu di antaranya," tutur Dr Straughn.

Mencari tanda-tanda kehidupan dari planet lain

Teleskop Webb juga bisa membantu mencari tanda-tanda kehidupan di planet lain, karena dia bisa menembus dan melihat molekul apa yang ada di atmosfer dari planet lain.
"Tentu saja kami tidak menjanjikan bahwa kami akan menemukan tanda-tanda kehidupan," kata Dr Straughn.
"Tetapi tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa teleskop ini jelas merupakan langkah besar dalam pencarian planet layak huni di Bima Sakti."
Teleskop Webb diharapkan bisa mengidentifikasi planet lain yang layak ditinggali di Galaksi Bima Sakti.
"Ada begitu banyak manfaat dari teleskop ini," kata dia. Setidaknya, memperluas pengetahuan kita mengenai alam semesta dan memperkuat hubungan dengan segala sesuatu di sekitar kita.
"Ketika melihat bintang-bintang dan langit malam, saya merasakan hubungan itu."
"Secara harfiah, kehidupan kita sebagai manusia muncul dari sisa-sisa ledakan bintang miliaran tahun lalu."
"Kita terhubung dengan semesta. Menurut saya, penting untuk melihat ke masa lalu sehingga kita mendapatkan gambaran yang lebih besar tentang kehidupan."
*Fay Nurse di London berkontribusi pada laporan ini.