Ukraina Resmi Jadi Kandidat Anggota Uni Eropa, Bagaimana Reaksi Rusia?

Konten Media Partner
25 Juni 2022 8:24 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ukraina Resmi Jadi Kandidat Anggota Uni Eropa, Bagaimana Reaksi Rusia?
zoom-in-whitePerbesar
Ukraina telah menjadi kandidat resmi untuk keanggotaan Uni Eropa (UE), langkah pertama untuk bergabung dengan organisasi tersebut.
Prosesnya dapat berlangsung sampai bertahun-tahun dan tidak ada jaminan akan sukses. Moldova juga telah mendapat status kandidat UE.
Apa itu Uni Eropa?
UE adalah serikat ekonomi dan politik yang saat ini beranggotakan 27 negara Eropa.
Organisasi ini memungkinkan barang, jasa, dan uang bergerak secara bebas antara negara-negara anggotanya. Warga UE dapat tinggal dan bekerja di mana saja di negara-negara serikat.
UE mengoperasikan satu mata uang Eropa, euro, yang digunakan oleh lebih dari 340 juta orang di 19 negara anggotanya.
Negara-negara anggota menerapkan standar yang sama di berbagai area, termasuk keamanan makanan, pertanian, dan hak-hak pegawai.
UE juga memberi bantuan dana pada wilayah-wilayahnya yang kekurangan, untuk membantu memperkuat ekonomi mereka.

Mengapa Ukraina ingin bergabung?

President Volodymyr Zelensky memulai lamaran untuk keanggotaan UE lima hari setelah Rusia menginvasi Ukraina.
Ia meminta untuk bergabung secepatnya.
Ada berbagai keuntungan finansial bila suatu negara bergabung dengan UE.
Namun, motif utama Ukraina bukanlah ekonomi, menurut Dr. Zach Paikin, dari lembaga kajian Centre of European Policy Studies.
"Keanggotaan UE akan menguatkan status Ukraina sebagai negara Eropa yang independen dan berdaulat," katanya. "Bukan sekadar bagian dari dunia Rusia."

Bagaimana reaksi Rusia?

Meskipun Presiden Vladimir Putin menentang keinginan Ukraina sejak lama untuk bergabung dengan aliansi militer NATO, ia bersikeras bahwa ia "tidak menentang" negara itu bergabung dengan UE.
Namun, Kremlin mengatakan mereka akan "semakin memperhatikan" lamaran Ukraina karena UE tengah mempertimbangkan untuk membentuk pasukan pertahanannya sendiri.
"Komponen militer, pertahanan, dan keamanan sedang didiskusikan," kata mereka. "Kami, tentu saja, mengamati semuanya dengan saksama."
Presiden Zelensky telah memperingatkan bahwa Rusia dapat melakukan tindakan balasan atas lamaran Ukraina ke UE.
"Jelas, kita bisa mengharapkan aktivitas permusuhan yang lebih besar dari Rusia," ujarnya. "Dan tidak hanya terhadap Ukraina, tapi juga terhadap negara-negara Eropa lainnya."
Bagaimana suatu negara bergabung dengan Uni Eropa?
Pertama-tama, Komisi Eropa, pemerintahan kolektif Uni Eropa, menilai apakah suatu negara cocok bergabung dengan organisasi tersebut.
Lembaga itu mempertimbangkan apakah negara tersebut memiliki pemerintahan yang stabil dan demokratis, menghormati hak asasi manusia, dan memiliki ekonomi pasar bebas.
Semua anggota UE eksisting harus setuju sebelum suatu negara dapat menjadi kandidat anggota baru.
Jika berhasil, negara tersebut harus mengadopsi semua hukum dan peraturan Uni Eropa. Ini biasanya perlu waktu beberapa tahun.
Akhirnya, negara tersebut menandatangani perjanjian yang harus disetujui secara resmi oleh semua negara Uni Eropa lainnya.
Perlu waktu berapa lama untuk bergabung dengan Uni Eropa?
Negara-negara yang baru bergabung Bulgaria, Rumania dan Kroasia, butuh waktu antara 10 dan 12 tahun.
Albania, Makedonia Utara, Montenegro dan Serbia sudah menjadi kandidat resmi selama bertahun-tahun, tetapi lamaran mereka mandek.
Turki menjadi kandidat pada 1999. Namun, prosesnya terhenti karena kekhawatiran mengenai catatan hak asasi manusianya.

Bagaimana Ukraina cocok dengan UE?

Bagaimana hubungan Ukraina dengan UE saat ini?

Sejak 2017, Ukraina dapat berdagang dengan negara-negara UE tanpa membayar tarif - cukai atas barang yang dikirim antar negara - berdasarkan perjanjian yang disebut association agreement.
Sebagai bagian dari persiapannya untuk mengajukan keanggotaan, Ukraina telah mengubah banyak undang-undang dan peraturannya untuk memenuhi standar UE.

Apa lagi yang perlu dilakukan Ukraina?

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan "pekerjaan bagus telah dilakukan", namun Ukraina perlu melakukan "reformasi penting" yang lebih jauh.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, mengenakan baju dengan warna bendera Ukraina, mengatakan ia ingin Ukraina "bersama kami dalam mimpi Eropa".
Ini termasuk memperkuat supremasi hukum, meningkatkan hak asasi manusia, mengurangi kekuatan oligarki, dan memberantas korupsi.
Tantangan lain adalah membersihkan sistem pengadilan Ukraina, yang telah banyak dikritik.

Bagaimana keanggotaan UE telah membantu negara-negara yang baru bergabung?

Sejak bergabung 15 tahun lalu, pendapatan nasional Rumania meningkat tiga kali lipat dan Bulgaria meningkat dua kali lipat.
Uni Eropa telah memberikan puluhan miliar euro kepada kedua negara untuk mendukung pembangunan ekonomi - misalnya, membangun jalan dan pelabuhan baru.
Antara 2014 dan 2020, Bulgaria menerima 11,2 miliar euro dan Rumania 35 miliar euro.
Namun, Transparansi Internasional berpendapat banyak uang ini telah hilang melalui korupsi.
Bulgaria tetap berada di peringkat terbawah UE dalam hal upah, kesehatan dan pendidikan, tetapi Rumania telah meningkat dari negara termiskin kedua menjadi termiskin keenam.
Sekitar 1,5 juta orang Bulgaria dan 4 juta orang Rumania telah menggunakan kebijakan "kebebasan bergerak" UE untuk bepergian ke luar negeri. Kritikus khawatir fenomena "brain drain" ini dapat merusak prospek masa depan kedua negara.