Upaya 2 Mantan Biarawati Menemukan Relik Suci Santo Petrick di Irlandia Utara

Konten Media Partner
28 Februari 2022 10:11 WIB
ยท
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penemuan relik suci Irlandia Utara yang hilang
zoom-in-whitePerbesar
Penemuan relik suci Irlandia Utara yang hilang
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat mencari jalan baru dalam hidup, dua mantan biarawati menciptakan "Pesisir Camino" yang menakjubkan - membawa para turis ke bagian Irlandia Utara yang terabaikan.
Ungkapan "Lockdown baby" tak pernah terpikirkan akan saya dengar terucap dari seorang biarawati.
Saat berdiri di tepi Strangford Lough di County Down, Irlandia Utara, sekitar 50 mil dari ibu kota Belfast, Elaine Kelly menunjukkan kepada saya karya barunya yang menakjubkan. Sebuah jalur peziarah satu hari yang disebut Pesisir Camino Santo Patrick, di Pantai Lecale di tepi timur negara itu.
Pesisir Camino sebenarnya adalah rute perjalanan indah di pinggir pantai di Portugal sepanjang 280km - atau 25 hari dengan berjalan kaki.
Saya katakan biarawati, tetapi sebenarnya Kelly dan rekan pemandunya Martina Purdy adalah mantan biarawati - meskipun bukan karena pilihan mereka
"Kami diberitahu pada tahun 2019 - sebelum membuat sumpah terakhir pada tahun 2023 - bahwa jemaat kami terlalu kecil untuk membuat panggilan [menjadi suster] kami layak," jelas Kelly, ketika saya bertemu dengannya di St Patrick Center di Downpatrick, satu-satunya pameran permanen di dunia yang didedikasikan untuk santo pelindung Irlandia itu."Kami dipreteli dari kebiasaan, kongregasi, cara hidup dan rumah kami dalam satu waktu," tambah Purdy, "itu dapat menyebabkan seseorang akan sangat mudah kehilangan kepercayaan."
Kejadian itu bukan pertama kalinya kehidupan kedua perempuan ini berubah secara dramatis.
Sebelumnya, Kelly adalah mantan pengacara yang berspesialisasi dalam hukum keluarga.
Sementara Purdy adalah seorang koresponden politik terkemuka untuk BBC yang mewawancarai banyak politisi.
Ia mendapatkan reputasi sebagai jurnalis tanpa basa-basi selama dua liputannya tentang The Troubles dan penandatanganan Perjanjian Jumat Agung, yang akhirnya membawa perdamaian ke Irlandia Utara di 1998."Saat mewawancarai politisi, saya semakin menyadari dan terus berpikir bahwa orang-orang ini membutuhkan banyak doa," jelasnya.
"Kemudian pada tahun 2014 saya memutuskan mengambil risiko dan menyerahkan karier saya untuk mengabdikan hidup kepada Tuhan."
Berbasis di Belfast, mereka bergabung dengan Sisters of Adoration, ordo Katolik yang didirikan pada 1848.
Tetapi seperti kebanyakan organisasi keagamaan, ordo itu memiliki keterbatasan keuangan karena kekurangan jemaat dan dana sumbangan, bahkan itu belum termasuk dampak ekonomi yang ditimbulkan Brexit dan pandemi Covid-19 pada pendapatan masyarakat.
Ketika tersesat dalam mencari tujuan hidup itu, mereka menemukan jalan lain - yang dipancarkan di dalam peta. Lihatlah dalam peta Survei Ordnance (badan pemetaan nasional yang menangani wilayah Pulau Britania Raya dan salah satu produsen peta terbesar di dunia), bagian-bagian pantai ini, yang membentang antara Killian Point di utara dan Newcastle di selatan, dan ada jejak bertanda bernama Jalur Lecale."Tapi tidak selalu disebut begitu," kata Kelly, saat kami naik minibus ke sebuah tempat bernama Ballyhoran Bay dan turun ke pantai tempat ombak menarik dan mendorong kerikil kecil ke pantai.
Dia mengeluarkan peta Survei Ordnance miliknya dan menunjuk ke beberapa garis putus-putus yang merupakan jalan setapak dekat dengan tempat kami berada.
Benar saja, kata-kata "Jalur St Patrick's" (jangan Disamakan dengan Jalur St Patrick's sepanjang 82 mil yang didirikan pada tahun 2015 oleh seniman Alan Graham yang membentang antara Armagh dan Downpatrick) dicetak dengan tinta hitam - meskipun sepertinya tidak lagi membentuk jejak yang koheren dengan banyak bagian."Dalam bahasa sehari-hari itu disebut Jalur Santo Patrick atau jalur peziarah karena memiliki hubungan yang dekat dengan Santo Patrick," jelasnya.
Setelah kehilangan posisi di biara, para perempuan tersebut diminta oleh Dr Tim Campbell, direktur di Downpatrick Centre, untuk bergabung sebagai pemandu jalan - berbagi semangat dan pengetahuan mereka tentang santo pelindung itu.
Pada awalnya, mereka membawa peziarah ke situs-situs di sekitar Downpatrick, termasuk katedral, batu nisan St Patrick, dan patung dirinya yang terbesar di dunia yang berada di atas Slieve Patrick.Mereka telah mengerjakan ide untuk menghubungkan situs-situs tersebut pada jalur 27km yang mereka beri nama jalur peziarah, Downpatrick.
Tetapi selama pembatasan pertemuan kelompok pada lockdown pertama Maret 2020, tur ditunda.
Keduanya pun mencari ruang berpikir. Mereka lalu menuju ke Laut Irlandia dengan berkendara singkat untuk mengunjungi situs di mana Patrick dikatakan telah mendarat di Strangford Lough pada tahun 432.
Kedatangan itu melahirkan jalur ziarah baru mereka yang menghubungkan relik suci Santo Petrick yang hilang.
Pantai di sini terasa sangat liar. Pengikisan sejak Zaman Es terakhir telah menciptakan bagian-bagian tebing yang terbelah dan bebatuan halus yang di atasnya ditumbuhi rumput panjang dan bunga liar.
Pulau-pulau digenangi air yang hanya beberapa langkah dari daratan, tempat burung gannet melesat ke bawah laut dan anjing laut mengapung di atas gelombang.Ketika Santo Patrick pelindung Irlandia menginjakan kaki di sini, itu bukan kunjungan pertamanya.
Herannya, Patrick tidak benar-benar dari negara itu sendiri, melainkan Inggris Romawi - meskipun apakah rumahnya benar-benar Wales, Inggris atau Skotlandia masih menimbulkan banyak diperdebatkan.
Pada usia 16 tahun, ia diculik oleh pedagang budak dan dijual kepada pemilik yang menyuruhnya bekerja di Gunung Slemish di County Antrim (50 mil utara Downpatrick) sebagai penggembala.
Saat berada di sana, diyakini dia bermimpi untuk melarikan diri setelah Tuhan mengunjunginya dalam mimpi.
Ia kemudian berhasil mewujudkan keinginannya (kabur) berkat bantuan dari beberapa pelaut yang dia - menurut legenda - masukkan menjadi Kristen dalam perjalanan pulang bersatu kembali dengan keluarganya.
Santo Patrick pasti akan dimaafkan karena memilih untuk tidak pernah menginjakkan kaki di tempat itu lagi.
Namun, dia menulis dalam Confessions - yang merupakan tulisan tertua yang keluar dari Irlandia - bahwa dia terpaksa kembali dalam misi untuk menyatukan Celtic Pagans di negeri ini "di ujung dunia" dengan menyebarkan firman Tuhan."Dia berjalan di tempat kita berjalan sekarang," kata Purdy, saat angin menyapu buih dari atas ombak dan kabut abu-abu yang turun ke sekeliling kami.
"Namun ketika Irlandia Utara menjadi sekuler, nama Jalur Lecale yang lebih netral digunakan secara resmi [sebagai nama rute], tetapi kami pikir orang-orang perlu diingatkan tentang koneksi kuno - bahkan jika mereka tidak beragama atau Kristen."Itulah mengapa mereka membaptis pendakian mereka dengan nama Pesisir Camino St Patrick's, di mana para pejalan kaki juga mengunjungi sumur suci kuno, yang keberadaannya dapat ditelusuri kembali lebih dari 1.000 tahun.
"Istri nelayan dan petani akan datang ke sini untuk meminta panen yang melimpah," jelas Kelly, saat kami mendaki bukit pasir yang tinggi untuk melihat salib besar di atas lubang air yang dikelilingi batu.
"Di sanalah Patrick membaptis petobat pertamanya, dan banyak orang percaya itu bisa menyembuhkan semua penyakit."Bagi Purdy, penemuan sumur - yang ia temukan saat melihat pemandangan pantai - adalah obat atas perjalanan hidupnya yang kehilangan arah sejak dipaksa keluar dari biarawati.
Temuan itu memungkinkannya untuk menghubungkan beberapa situs warisan Patrician dengan menciptakan jalur spiritual yang dibagikan kepada orang lain.
Rutenya meliputi sumur, reruntuhan Gereja Ardtole, dan desa nelayan abad pertengahan Ardglass - tempat ziarah sepanjang tujuh mil ini berakhir sebelum bus membawa pejalan kaki kembali ke Downpatrick untuk melihat makam santo yang terkenal di luar katedral oleh Saint Patrick Center di mana kami mulai.
"Para peziarah pertama yang datang dalam perjalanan kami adalah penduduk setempat," jelasnya, "tetapi kemudian kami menemukan ada perawat dan juga dokter yang mendaftar - sebagai cara mereka untuk rehat dari semua yang dihadapi. Mereka menyukainya dan beberapa memutuskan untuk mendaftar lebih banyak."Mereka bukan satu-satunya. Sejak ziarah mini diluncurkan, jumlahnya terus bertambah - meskipun ada Covid-19.
Dan, di balik kesuksesan Pesisir Camino, Purdy dan Kelly telah meluncurkan pengalaman bertema Santo Patrick lainnya, termasuk Petualangan Camino dan Canoe - yang mencerminkan fakta bahwa orang suci itu tiba di sini, di atas air -.
Dan, perjalanan spiritual ini dilakukan dalam bahasa Inggris dan Irlandia dengan menggabungkan situs-situs penting Pagan dengan situs-situs Kristen.Tidak lama setelah saya meninggalkan Irlandia Utara, saya mendengar bahwa doa Purdy dan Kelly dikabulkan.
Mereka telah diterima sebagai bagian dari Suster Clare yang Miskin (Sisters of Poor Clare) di County Louth dan dapat menyelesaikan kaul mereka sebagai biarawati.
Menjadi biarawati, memberi Purdy waktu - seperti yang dia katakan - untuk akhirnya berdoa bagi semua politisi.Walaupun demikian, mereka tidak akan memunggungi karya mereka yang terkunci itu .
Mereka telah mengkonfirmasi bahwa akan kembali memandu para peziarah menelusuri Pesisir Camino tercinta di musim panas nanti.
Dan, untuk calon peziarah yang berharap untuk mengikuti mereka, saya yakin mereka akan berterima kasih kepada Santo Patrick untuk itu.
--
Versi bahasa Inggris dari artikel ini, A discovery of Northern Ireland's lost holy relicbisa Anda baca di lamanBBC Travel.