Berikan Aku Jendela

Odemus Bei Witono
Direktur Perkumpulan Strada, Pengamat Pendidikan, Mahasiswa Doktoral Filsafat di STF Driyarkara, Jakarta, dan Penggemar Sepak Bola.
Konten dari Pengguna
25 April 2024 13:31 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Odemus Bei Witono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jendela itu, sumber: koleksi pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Jendela itu, sumber: koleksi pribadi.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jendela itu ....
Dalam keheningan menggigit
Malam menyeret rasa sunyi mendalam
ADVERTISEMENT
Angin berbisik, membawa cerita
Dari tempat jauh, tak terjangkau mata
Kini aku berontak dalam sepi sunyi menghimpit
Keringat dingin menetes, diterpa angin malam
Badai dalam diri bergulung, mencari arah tak pasti
Sudah saatnya angin berputar
Ku-usap darah pejuang … yang bergelora di ufuk timur
Mengalir deras, membanjiri hati
Seperti arus samudera tak terbendung
Berikan aku jendela, pintu bagi angin dan harapan
Lepaskan gulita kegelapan ini, sudah cukup bagiku.