2 Atlet Difabel Raih Tiket Paralimpic di Tokyo

Konten Media Partner
21 Oktober 2019 23:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kunto, kontingen NPC Indonesia (baju putih). (Agung Santoso)
zoom-in-whitePerbesar
Kunto, kontingen NPC Indonesia (baju putih). (Agung Santoso)
ADVERTISEMENT
SOLO - 2 atlet difabel cabang shooting berhasil meraih tiket ajang Paralympic di Tokyo 2020. Lebih membanggakan lagi, cabang ini merupakan Cabor baru yang diikuti oleh atlet Paralympic Indonesia. Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Bagian Luar Negeri National Paralympic Commite (NPC) Indonesia, Sukanti Bintoro, Senin (21/19).
ADVERTISEMENT
"Ada 3 atlet shooting yang ikut, diantaranya Bolo Triyanto, Hanik Puji Hastuti dan Ahmad Ridwan, tapi yang berhasil lolos hanya 2 orang yakni Bolo dan Hanik, keduanya berhak mendapatkan tiket dalam ajang Paralympic 2020 di Jepang," terang Sukanti saat jumpa Pers di Kantor NPC Indonesia di Solo
Selama ini peralatan yang digunakan untuk latihan para atlet menembak sangat terbatas dan manual. Beruntung ada tim dari Jepang yang meminjamkan peralatan yang sesuai dengan standar. Sehingga, Bolo bisa lolos untuk maju dalam Paralympic 2020 mendatang.
"Sius alat tidak punya dan arena juga tidak ada, jadi selama latihan ini full manual. Padahal disana sudah otomatis, bahkan Bolo hampir di diskualifikasi lantaran menggunakan landasan per yang terlalu keras," katanya.
ADVERTISEMENT
Pihaknya juga mendapat tawaran dari Korea untuk berlatih, namun masih harus lapor kepada Ketua NPC untuk bisa disetujui. Dengan demikian bisa belajar secara teknis dan non teknis karena masih belum begitu paham mengenai peraturan dalam Cabor tersebut. Dalam kesempatan yang sama, NPC Juga mendulang prestasi di Inas Global Game, Brisbane, Australia.
"1 medali perak diraih Syuci Indriani di nomor renang 10 meter kupu-kupu. 1 perunggu diraih grup delay mixed, 4x100 meter," jelas Kunto kontingen NPC Indonesia.
Kunto mengatakan ada 3 nomor Cabor yang diikuti Indonesia yaitu Tenis Meja, Renang, dan Atletik. Sedangkan event diikuti 47 negara.
(Agung Santoso)