2 Pasien Meninggal Akibat Kebakaran, RSJD Solo Klaim Sudah Tangani Sesuai SOP

Konten Media Partner
5 Agustus 2022 15:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ruang Puntadewa yang menjadi lokasi kebakaran di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Solo, Jumat ( 05/08/2022) dini hari. FOTO: Fernando Fitusia
zoom-in-whitePerbesar
Ruang Puntadewa yang menjadi lokasi kebakaran di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Solo, Jumat ( 05/08/2022) dini hari. FOTO: Fernando Fitusia
ADVERTISEMENT
SOLO - Kebakaran yang melanda Ruang Puntadewa Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Solo, Jumat (05/08/2022) dini hari, mengakibatkan 2 pasien meninggal dunia. Kedua pasien tersebut merupakan pasien baru, yang diisolasi di Ruang Puntadewa.
ADVERTISEMENT
“Pasien di Ruang Puntadewa pada waktu itu banyak. Ruang Puntadewa itu untuk pasien akut laki-laki. Rata-rata pasien baru dari IGD yang belum tenang, masih gaduh, gelisah, bisa mengamuk melukai diri. Sehingga harus dilakukan fiksasi atau ditali,” ungkap Kepala Bagian Umum RSJD Solo, Joko Mulyono.
Menurut Joko, saat kejadian 3 perawat yang berjaga sudah melakukan SOP penanganan kebakaran.
“Kami sudah ada SOP. Di setiap lokasi ada APAR. Ketika diketahui titik api teman-teman sudah menyemprotkan APAR, sampai 10 APAR nggak mampu (memadamkan api),” beber Joko.
“Lalu kami langsung mengundang pemadam kebakaran. Setelah 4 menit dari telepon langsung datang. Jam 03.55 WIB datang, kemudian 10 menit berikutnya api yang sudah besar bisa padam,” imbuh dia.
Kerusakan akibat kebakaran Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Solo. FOTO: Fernando Fitusia
Selain menyemprotkan APAR, kode-kode kebakaran (red code) atau panggilan kedaruratan kebakaran juga sudah dilakukan petugas.
ADVERTISEMENT
“Kami sudah ada standar. Begitu red code, seluruh petugas yang ada saat itu langsung membantu. Satpam juga membantu tapi nggak mampu, langsung panggil pemadam kebakaran,” paparnya.
Kepala Bagian Umum Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Solo, Joko Mulyono. FOTO: Fernando Fitusia
Ruang Puntadewa, kata Joko, saat itu terisi 18 pasien. Di sisi barat diisi 9 pasien dan di sisi timur juga ditempati 9 pasien.
“Yang di sisi sebelah timur tadi ada 7 pasien dan 2 pasien yang meninggal di ruangan khusus namanya UPIP (Unit Pelayanan Intensif Psikiatri) atau ruang isolasi psikiatri khusus, supaya tidak lari-lari. Tapi tidak diikat, hanya temboknya sudah dikasih spons,” urai Joko.
Saat kejadian, upaya pertama yang dilakukan petugas adalah menyelamatkan seluruh pasien gangguan jiwa.
“Kami selamatkan dulu, berarti yang di luar itu sekitar 16 pasien. Kami pindah seusai kejadian itu, karena panik. Yang bisa diselamatkan lebih dulu dengan dituntun, digendong, diseret dengan bed-nya karena itu pasien RSJ,” jelas Joko.
Polisi memeriksa lokasi kebakaran di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Solo, Jumat (05/08/2022). FOTO: Fernando Fitusia
Bahkan usai kebakaran tersebut, RSJD langsung berkomunikasi dengan keluarga korban.
ADVERTISEMENT
“Seorang pasien berasal dari titipan PGOT (pengemis gelandangan orang terlantar) tidak ada keluarga tanggung jawab di Dinas Sosial Karanganyar. Seorang lagi dari Blora dan keluarganya sudah memahami bahwa ini adalah musibah,” tutur Joko.
(Fernando Fitusia)