25 UMKM dari Kota Solo Siap Ramaikan Inacraf 2019

Konten Media Partner
23 April 2019 15:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Solo, Nur Haryani, saat memberi penjelasan tentang UMKM yang akan mengikuti International Handicraff Trade Fair (Inacraff) 2019 di Jakarta pada tanggal 24-28 April 2019. (Tara Wahyu N.V.)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Solo, Nur Haryani, saat memberi penjelasan tentang UMKM yang akan mengikuti International Handicraff Trade Fair (Inacraff) 2019 di Jakarta pada tanggal 24-28 April 2019. (Tara Wahyu N.V.)
ADVERTISEMENT
SOLO - 25 dari 41 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berada di Kota Solo akan mengikuti International Handicraff Trade Fair (Inacraf) 2019, yang digelar di Jakarta pada tanggal 24-28 April 2019. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Solo, Nur Haryani, menyampaikan ada tahapan yang harus dilalui untuk pemilihan UMKM yang akan berangkat ke Jakarta.
ADVERTISEMENT
Penentuan keikutsertaan pelaku UMKM berdasarkan hasil keputusan pemerintah Kota Solo. Ada 41 UMKM yang mendaftarkan sebagai peserta Inacraf, namun hanya 25 saja yang berhak lolos.
"25 peserta yang lolos akan mendapatkan fasilitas dari Dinas Koperasi dan UMKM dengan 19 stand dengan seluas 171 meter. Selain itu, mereka juga akan dapat transport pulang pergi Solo-Jakarta." ujar Nur Haryani saat ditemui tim Bengawan News pada Selasa (23/4/2019).
Dinas Koperasi dan UMKM Kota Solo terus melakukan sosialisasi agar para peserta mempunyai kesiapan untuk bersaing di kancah internasional. Para pelaku UMKM dibekali pengetahuan tentang kesiapan informasi, seperti izin usaha, pembuatan NPWP, pembuatan profil usaha, hingga dokumentasi produk.
"Kami juga akan mendampingi para pelaku UMKM dalam pameran sesuai kapasitasnya," pungkas Nur Haryani.
ADVERTISEMENT
Ketua Tim Kurator UMKM Kota Solo, David Wijayanto, mengatakan bahwa pada tahun 2019, jumlah pelaku UMKM di Solo lebih banyak dibanding dengan tahun 2018, hampir 2 kali lipat. Kurasi terhadap calon peserta yang akan mengikuti Inacraf 2019 dilakukan dengan format menghindari benturan antara pelaku UMKM satu dengan yang lainnya.
“Misalkan dalam satu plot pelaku usaha memiliki kekuatan pada konsep desain batik kantor, kemudian di sisi lain ada dengan konsep batik khas Solo dengan warna warna indigo atau sogan. Jadi masing-masing memiliki karakter yang kuat dan menambah variasi,” terang David. (Tara Wahyu N.V.)