3 Anak Jadi Yatim Piatu karena COVID-19, Gibran Jamin Pendidikan Hingga Kuliah

Konten Media Partner
3 Agustus 2021 16:14 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming bertemu dengan anak yang menjadi yatim piatu lantaran orang tuanya meninggal akibat COVID-19. (FOTO: Tara Wahyu)
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming bertemu dengan anak yang menjadi yatim piatu lantaran orang tuanya meninggal akibat COVID-19. (FOTO: Tara Wahyu)
ADVERTISEMENT
SOLO-Wali Kota Solo Gibran Rakabuming bertemu dengan tiga anak bersaudara yang kini yatim piatu lantaran ayahnya meninggal usai terpapar COVID-19, Selasa (03/08/2021). Dalam pertemuan itu Gibran berjanji akan menjamin pendidikan tiga anak tersebut hingga jenjang sarjana.
ADVERTISEMENT
Ketiga anak tersebut adalah Oriza (16), Efelyn (14) dan Rio (12). Salah satu utusan Gibran menjemput ketiganya dari rumah yang berada di Laweyan untuk diajak ke balai kota.
Gibran mengatakan bahwa jaminan pendidikan yang diberikan sesuai dengan keinginan ketiga anak itu. "Tadi mereka ingin kuliah semua, ya paling tidak (kami bantu) hingga lulus kuliah," kata Gibran usai pertemuan tersebut.
Bantuan tersebut menurutnya akan diberikan melalui program Simpanan Pelajar Kartu Identitas Anak (Sila KIA) digabungkan dengan beberapa program pendidikan lainnya. "Sila KIA itu merupakan program Pemkot Solo," katanya.
Menurut Gibran, di Kota Solo masih banyak anak-anak yang mengalami nasib serupa, menjadi yatim piatu akibat wabah COVID-19. Rencananya, Gibran juga akan memberikan bantuan serupa.
ADVERTISEMENT
"Sudah ada beberapa laporan. Sedang didata oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta Dinas Kesehatan," kata Gibran.
Usai pertemuan tersebut Gibran juga membagikan bingkisan untuk ketiga anak tersebut. "Dapat bantuan peralatan sekolah," kata salah satu anak, Efelyn. Dia mengaku sangat senang memperoleh bingkisan tersebut.
Ketiga anak tersebut menjadi yatim piatu sejak Juli lalu. Ibunya telah meninggal sejak setahun lalu. Sedangkan ayahnya meninggal pada Juli lantaran COVID-19.
Mereka juga sempat menjalani isolasi lantaran juga dinyatakan positif COVID-19. Setelah isolasi selesai, mereka lantas dirawat oleh salah satu tantenya.
(Tara Wahyu/Anisa Rahma Pratiwi)