35 Orang Ikuti Mudik Ramah Anak dan Disabilitas

Konten Media Partner
10 Juni 2019 6:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo sedang membantu anak penyandang disabilitas untuk masuk ke bus yang akan memberangkatkan mereka pada kegiatan Mudik Ramah Anak dan Disabilitas Indonesia (MRADI). (Tara Wahyu N.V.)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo sedang membantu anak penyandang disabilitas untuk masuk ke bus yang akan memberangkatkan mereka pada kegiatan Mudik Ramah Anak dan Disabilitas Indonesia (MRADI). (Tara Wahyu N.V.)
ADVERTISEMENT
SOLO - Dalam rangka berbagi kebahagiaan di momen lebaran tahun ini, pemerintah melalui gabungan beberapa kementerian memberikan fasilitas kepada para penyandang disabilitas untuk kembali ke daerahnya Jakarta pada arus balik lebaran 2019, Minggu (9/6/2019).
ADVERTISEMENT
Sebanyak 35 peserta mengikuti program Mudik Ramah Anak dan Disabilitas Indonesia (MRADI) yang diberangkatkan dari Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BBRSPDF) Rumah Sakit Prof. Dr. Soeharso Surakarta. Tahun ini, ada 19 penyandang disabilitas dan 16 anak yang mengikuti kegiatan.
"Dengan kegiatan ini, diharapkan bisa memacu pihak lain untuk mengadakan kegiatan serupa. Penyandang disabilitas sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini, dimana kebutuhan mereka bisa terpenuhi." ujar Ilma Sovri Yanti Ilyas selaku inisiator MRADI usai melepas keberangkatan rombongan.
Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Ari Wibowo, berharap program yang sudah terlaksana selama dua tahun berturut-turut ini bisa diikuti oleh instansi lain agar bisa membantuk masyarakat yang membutuhkan, khususnya anak-anak dan penyandang disabilitas.
Rombongan berangkat dari Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BBRSPDF) Rumah Sakit Prof. Dr. Soeharso Surakarta. (Tara Wahyu N.V.)
"Kami berharap bisa ditambahkan ke dalam armada transportasi lain seperti pesawat, kereta api, dan juga bus. Meskipun menyandang disabilitas, mereka masih bisa untuk mudik ke kampung halaman masing-masing," tutur Ari.
ADVERTISEMENT
Program ini digelar atas kerjasama dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Sosial, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perilindungan Anak. (Tara Wahyu N.V.)