5 Siswa SD di Solo Terkonfirmasi Positif COVID-19, PJJ Kembali Diterapkan

Konten Media Partner
1 Agustus 2022 16:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Wali Kota (Wawali) Solo, Teguh Prakosa, usai rapat koordinasi Satgas Penanganan COVID-19 di Balai Kota Solo, Senin (01/08/2022). FOTO: Fernando Fitusia
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Wali Kota (Wawali) Solo, Teguh Prakosa, usai rapat koordinasi Satgas Penanganan COVID-19 di Balai Kota Solo, Senin (01/08/2022). FOTO: Fernando Fitusia
ADVERTISEMENT
SOLO - Sebanyak 5 siswa dan seorang guru SD Kanisius Keprabon, Solo diketahui terkonfirmasi positif COVID-19 sejak Jumat (22/07/2022). Akibatnya, sekolah tersebut terpaksa memberlakukan kembali pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama 14 hari.
ADVERTISEMENT
“Di SD Kanisius Keprabon ada 6 orang yang terpapar. Seorang guru dan 5 siswa. Sudah di-tracing, ketemu itu. (Guru dan siswa) yang lainnya nggak (terpapar),” ungkap Wakil Wali Kota (Wawali) Solo, Teguh Prakosa, usai rapat koordinasi Satgas Penanganan COVID-19 di Balai Kota Solo, Senin (01/08/2022).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih, menjelaskan jika kasus tersebut diawali seorang orang tua siswa yang terkonfirmasi positif COVID-19.
“Lalu atas inisiatif sendiri di-tes PCR. Tanggal 20 (Juli) anaknya atau si siswa hasilnya positif. Dilaporkan ke sekolah, terus dilaporkan kepada kami,” terang dia.
Dinas Kesehatan lalu menelusuri kontak erat dan kontak dekat siswa tersebut. “Kami swab. Dari 40 siswa dalam 1 kelas, ada 4 siswa lain yang positif dan 1 guru.”
ADVERTISEMENT
Sesuai aturan, karena penderita positif COVID-19 berjumlah lebih dari 10% total siswa dalam 1 kelas, maka dilaksanakan PJJ.
“Temuan kasus itu sebenarnya sudah lama. Para siswa itu sudah mau masuk lagi minggu depan. Sesuai aturan, PJJ-nya 14 hari. Buka PTM lagi tanggal 8 Agustus,” jelas Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Solo, Dian Rineta, saat dikonfirmasi.
Saat ini siswa dan guru SD Kanisius Keprabon tersebut dalam kondisi sehat, karena tanpa gejala.
“Kami minta prokes kembali digiatkan. Kalau misal kemarin sedikit kendor, ini kami giatkan lagi prokesnya,” kata Dian.
(Fernando Fitusia)