news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5000 Personel Gabungan TNI dan Polri Gelar Apel Pasca Pemilu

Konten Media Partner
22 Mei 2019 3:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jajaran petinggi Polri dan TNI saat menghadiri apel kebangsaan di Plaza Stadion Manahan, Kota Solo, Selasa (21/05/2019). (Agung Santoso)
zoom-in-whitePerbesar
Jajaran petinggi Polri dan TNI saat menghadiri apel kebangsaan di Plaza Stadion Manahan, Kota Solo, Selasa (21/05/2019). (Agung Santoso)
ADVERTISEMENT
SOLO - 5.000 personel gabungan dari TNI dan Polri mengadakan apel kebangsaan yang bertempat di Plaza Stadion Manahan, Kota Solo, Selasa (21/05/2019). Apel yang bercirikan ikatan kain merah putih dikepala ini dilakukan guna menjaga persatuan dan kesatuan bangsa pasca pelaksanaan Pemilu 2019. Setidaknya hal itu disampaikan Kapolda Jawa Tengah, Irjen Rycko Amelza Dahniel.
ADVERTISEMENT
"Apel kebangsaan ini sebagai peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-111 sekaligus memiliki makna untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan berbagai upaya. Sekali lagi, hasil dari pemilu merupakan 100% kemenangan rakyat Indonesia," jelas Rycko.
Lebih jauh, apel tersebut juga merupakan sarana konsolidasi antar TNI, Polri, dan masyarakat untuk bersama-sama mengamankan wilayah Solo Raya dan Jawa Tengah. Dalam acara tersebut, Kapolresta Solo, Kombes Pol Ribut Hari Wibowo dan Danrem 074 Warastrama, Kolonel (Inf) Rafael Granda Baay, membacakan ikrar yang berisi komitmen untuk selalu menjaga keamanan dan kedamaian masyarakat di Solo Raya.
Para peserta terdiri dari 5.000 personal gabungan dari TNI dan Polri. (Agung Santoso)
"People power merupakan tindakan inkonstitusional terhadap negara," ujar Ribut dan Rafael dihadapan ribuan personal TNI dan Polri yang mengikuti apel.
ADVERTISEMENT
Selain TNI dan Polri, acara ini juga dihadiri oleh banyak tamu undangan, diantaranya dari jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, DPRD Kota Solo, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solo, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Solo, tokoh agama, organisasi masyarakat, serta perwakilan pendukung dari masing-masing pasangan calon (paslon) presiden. (Agung Santoso)