7 Saksi Masih Diperiksa Polisi Terkait Dugaan Keracunan Takjil di Solo
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Sebanyak 7 orang saksi masih kami periksa, setelah pemeriksaan terhadap beberapa saksi lainnya,” jelas Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, Sabtu (14/05/2022).
Ade mengatakan, total terdapat 27 saksi yang dimintai keterangan oleh polisi, atas dugaan keracunan makanan berbuka puasa yang dibagikan kepada warga pada Sabtu (30/04/2022) tersebut.
Para saksi terdiri dari panitia buka puasa bersama, takmir masjid hingga korban.
Hingga kini Ade belum bisa menyimpulkan penyebab warga keracunan. “Kami masih menunggu hasil uji labfor (laboratorium forensik) Polda Jawa Tengah,” tandasnya.
Menurut Ade, hasil uji laboratorium forensik itu akan menentukan unsur makanan yang menyebabkan keracunan. Termasuk menguatkan adanya unsur pidana atau tidak. Hasil pengujian laboratorium juga akan disinergikan dengan hasil penyelidikan Polresta Solo.
ADVERTISEMENT
“Jadi hasil Puslabfor itu bisa menentukan mengapa korban mengalami lemas hingga diare,” bebernya.
Sebelumnya puluhan warga Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo dan belasan warga Gondangrejo, Karanganyar mengalami gejala keracunan, seperti mual, muntah, diare dan lemas dalam waktu 1-2 hari usai menikmati takjil yang disajikan panitia buka puasa bersama di Masjid At Tin pada Sabtu (30/04/2022).
Warga Gondangrejo ikut menikmati makanan tersebut, usai takjil yang dikemas dalam nasi kotak itu dibawa seorang ustaz ke masjid setempat dan digunakan sebagai konsumsi peserta tadarus.
Saat ini, kondisi para korban dugaan keracunan sudah membaik.
(Agung Santoso)