73 Pelajar Luar Kota dan Kelompok Anarko Ditangkap Polisi Ketika akan Unjuk Rasa

Konten Media Partner
12 Oktober 2020 19:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Di tengah aksi unjuk rasa di Balai Kota Solo tolak UU Cipta Kerja telah diamankan 73 pemuda berstatus pelajar. Mereka diamankan Polresta Solo karena kedapatan membawa batu dan 10 orang mengaku kelompok Anarko membawa minuman keras
zoom-in-whitePerbesar
Di tengah aksi unjuk rasa di Balai Kota Solo tolak UU Cipta Kerja telah diamankan 73 pemuda berstatus pelajar. Mereka diamankan Polresta Solo karena kedapatan membawa batu dan 10 orang mengaku kelompok Anarko membawa minuman keras
ADVERTISEMENT
SOLO - Di tengah aksi unjuk rasa di Balai Kota Solo tolak UU Cipta Kerja telah diamankan 73 pemuda berstatus pelajar. Mereka diamankan Polresta Solo karena kedapatan membawa batu dan 10 orang mengaku kelompok Anarko membawa minuman keras. Setidaknya ini disampaikan Kapolresta Solo Jawa Tengah, Kombes Pol. Ade Safri Simanjuntak.
ADVERTISEMENT
"Mereka masih berstatus pelajar dan kami tanya karena ajakan teman untuk melihat aksi unjuk rasa. Namun kita geledah ada yang menyimpan batu di dalam tas dibawanya," terangnya.
73 pelajar tersebut diamankan ketika aksi unjuk rasa mahasiswa yang tergabung dalam IMM, HMI, dan KAMMI. Sejak awal kepolisian dari Samapta dan Brimob yang sejak awal mencurigai sekelompok pemuda berbaju hitam dan gelap
Mereka diamankan ketika aksi unjuk rasa mahasiswa yang tergabung dalam IMM, HMI, dan KAMMI. Sejak awal kepolisian dari Samapta dan Brimob yang sejak awal mencurigai sekelompok pemuda berbaju hitam dan gelap.
Mereka berpencar tidak jauh dari lokasi aksi di depan Balai Kota Solo di antaranya kawasan Benteng Vastenburg, Kantor Pos, Bank Indonesia, dan Jembatan Pasar Gede. Namun ketika didekati justru kabur dan akhirnya tertangkap anggota polisi berjaga.
Para pelajar dan kelompok Anarko berpencar tidak jauh dari lokasi aksi di depan Balai Kota Solo di antaranya kawasan Benteng Vastenburg, Kantor Pos, Bank Indonesia, dan Jembatan Pasar Gede
"Mereka ini masih muda dan berasal dari luar kota Solo atau kabupaten sekitar Solo. Dari Sukoharjo, Boyolali serta Klaten serta kota lain. Kita dalami niat mereka datang ke lokasi unjuk rasa," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya pihak kepolisian menurut Kapolresta Solo bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan koordinator aksi mahasiswa. Mereka yang berunjuk rasa telah berkomitmen menolak bergabung bersama peserta aksi di luar dari koordinasinya. Lantas polisi akan memanggil orang tua pelajar ini beserta gurunya karena mereka masih menjalani jam daring.
Adib sebut saja salah satu pelajar asal Baki Sukoharjo mengaku dijemput temannya bermain. Begitu juga Ardi dari Nogosari Boyolali, yang sengaja pulang dari kursus bahasa Korea sengaja mendatangi lokasi demo karena ajakan teman
"Mereka ini sebagian juga pelajar aktif dan masa sekolah secara daring. Dan alasannya dia ke lokasi unjuk rasa yakni diajak teman dan bermain dan sengaja datang ke lokasi," ujarnya.
Adib sebut saja salah satu pelajar asal Baki Sukoharjo mengaku dijemput temannya bermain. Begitu juga Ardi dari Nogosari Boyolali, yang sengaja pulang dari kursus bahasa Korea sengaja mendatangi lokasi demo karena ajakan teman. Dalam hal ini, Kapolresta sempat marah dengan pelajar yang tidak tahu maksud dan tujuan datang lokasi. (Agung Santoso)
ADVERTISEMENT