Aksi Keprihatinan, Dua Orang Berkostum Superhero Bagikan Makanan

Konten Media Partner
27 Juli 2021 14:52 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kopral Bagyo yang mengenakan pakaian Anonam ini saat sedang membagikan makanan kepada salah satu warga Solo yang melintas
zoom-in-whitePerbesar
Kopral Bagyo yang mengenakan pakaian Anonam ini saat sedang membagikan makanan kepada salah satu warga Solo yang melintas
ADVERTISEMENT
SOLO - Dua orang berkostum superhero Anoman dan Naruto membagikan 300 butir telur matang, masker, serta minuman kepada warga Solo yang melintas di depan Patung Soekarno, Manahan, Selasa, (27/07). Mulai dari tukang becak, petugas parkir, hingga pengguna jalan melintas di kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT
Kedua orang ini adalah Kopral Bagyo selaku pembina fisik Akbara dengan David Naruto Widyatmojo, selaku relawan Sibat PMI Solo.
"Saya sengaja melakukan aksi ini, karena situasi pandemi. Saya membagikan telur matang, siap makan untuk masyarakat. Maksud kami ini mengajarkan makanan tidak perlu enak, telur itu kan berprotein. Bagi kami telur adalah makanan atau sarapan yang cukup bagus, jadi dapat membantu masyarakat yang sedang dilanda pandemi. Dengan adanya PPKM, masyarakat jadi susah," ungkap Kopral Bagyo.
Kedua orang ini adalah Kopral Bagyo selaku pembina fisik Akbara dengan David Naruto Widyatmojo, selaku relawan Sibat PMI Solo
Ditambahkannya, telur yang dibagikan ini tidak ada donasi dari siapa pun. Aksi ini murni dilakukan dari uang dan hasil masakannya sendiri.
"Harapan kami dengan aksi ini dapat menggugah masyarakat yang mempunyai rezeki. Minimal ingatlah pada tetangga-tetangga," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu seorang pengendara becak, Sukardi mengaku sangat senang dengan adanya sedikit bantuan sarapan gratis, walaupun hanya berupa 3 buah butir telur matang.
Telur yang dibagikan ini tidak ada donasi dari siapa pun. Aksi ini murni dilakukan dari uang dan hasil masakan
"Kami sangat gembira sekali, karena memang selama ini kami serba kekurangan. Dengan adanya Pak Bagyo membagikan telur, dapat meringankan beban kami untuk sarapan pagi, menambah vitamin juga," katanya.
Selama pandemi, terutama di masa PPKM, Sukardi selalu berangkat dari rumah mengayuh becaknya dari jam 6 pagi. Namun, selalu pulang ke rumah dengan kantong kosong tanpa mendapatkan penumpang satu pun.
"Ya, karena penumpangnya tidak ada. Harapan kami agar kami selalu diberi kesehatan oleh Allah, dijauhkan dari COVID-19 dan jangan sampai tertular," harapnya. (Fernando Fitusia)