Aksi Warga Solo di CFD: 'RIP KPK'

Konten Media Partner
15 September 2019 12:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang warga mengenakan keranjang kotak dikepalanya dan berkalungkan tulisan “RIP KPK”. (Fernando Fitusia)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang warga mengenakan keranjang kotak dikepalanya dan berkalungkan tulisan “RIP KPK”. (Fernando Fitusia)
ADVERTISEMENT
SOLO - Banyaknya pemberitaan tentang gonjang-ganjing di tubuh KPK usai pemilihan pimpinan periode 2019-2023 membuat masyarakat gelisah. Salah satu aksi dilakukan oleh seorang warga di Car Free Day, Solo untuk menyikapi gonjang-ganjing di tubuh KPK ini. Seorang warga mengenakan keranjang kotak dikepalanya dan berkalungkan tulisan “RIP KPK”. Warga tersebut berdiri ditengah-tengah jalan saat masyarakat Kota Solo sedang berjalan-jalan menikmati Car Free Day .
ADVERTISEMENT
"Ini adalah sebuah performing art menyikapi gonjang-ganjing KPK sekarang ini. Ini kondisi yang paling buruk, melihat ada pimpinan KPK yang mundur. Ini adalah sebuah mata kita semuanya. Kepala yang memakai kotak disini adalah melambangkan KPK yang masuk kotak, yang tidak berdaya. Harapannya adalah agar KPK bisa dikuatin lagi mumpung masih ada waktu. OTT harus, penyadapan juga harus karena kekuatan KPK disitu. Ada itu aja masih ada korupsi dimana-mana. Apalagi tidak ada, ya repot, jadi KPK harus dikuatkan lagi,” papar Mayor Haristanto penggagas performing art RIP KPK.
Seorang warga mengenakan keranjang kotak dikepalanya dan berkalungkan tulisan “RIP KPK” bersasma pengunjung CFD. (Fernando Fitusia)
Salah satu warga Solo, Bambang Saptono yang kebetulan sedang berkunjung ke Car Free Day mengatakan bahwa aksi ini terkait dengan revisi Undang-undang KPK. Bambang mengaku prihatin terhadap Undang-undang KPK yang kembali direvisi.
ADVERTISEMENT
"Tahun 2015 yang lalu sebenarnya niat untuk merevisi ini sudah ada dan akhirnya dibatalkan. Tapi sayangnya DPR yang sudah masa habis jabatannya paling tinggal 2 minggu lagi kenapa harus bersikeras untuk merevisi Undang-undang KPK lagi. Ini ada apa dengan Undang-undang tersebut, saya yakin pasti dibalik itu ada kepentingan-kepentingan lain diantaranya adalah kekuatan koruptor. Ini berbahaya sekali untuk bangsa dan negara. Apalagi korupsi inikan sudah menjadi kejahatan yang luar biasa dinegeri ini. Sehingga saya sebagai masyarakat mendukung ketika ada pihak yang benar-benar mempermasalahkannya dengan revisi Undang-undang KPK,” papar Bambang.
(Fernando Fitusia)