Anggap Pembangunan Waterpark di Solo Berjalan Lambat, Gibran Marahi Investor

Konten Media Partner
17 Mei 2022 19:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, meninjau pembangunan waterpark di Jebres, Solo, Selasa (17/05/2022). FOTO: Fernando Fitusia
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, meninjau pembangunan waterpark di Jebres, Solo, Selasa (17/05/2022). FOTO: Fernando Fitusia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SOLO - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengaku kecewa terhadap progres pembangunan waterpark di lahan bekas Pondok Persada Bengawan, Jurug, Kecamatan Jebres, Solo.
ADVERTISEMENT
Pasalnya pembangunan waterpark yang dilakukan sejak 2 tahun lalu itu belum menunjukkan perkembangan yang signifikan.
“Makanya kami kejar, kalau kelamaan nggak selesai-selesai. Ini kan udah dari 2 tahun yang lalu. Aku cuma ngejar-ngejar aja biar cepet selesai,” tegas Gibran usai meninjau pembangunan waterpark, Selasa (17/05/2022).
Gibran mengaku, ia sampai harus memarahi dan menekan investor dengan memanggil pelaksana proyek itu ke Rumah Dinas Loji Gandrung. Ini dilakukan untuk memastikan waktu penyelesaian waterpark tersebut.
Nek ora tak nesuni, ya mangkrak (kalau tidak saya marahi, ya mangkrak). Makanya tadi habis ke lapangan tak panggil ke Loji juga. Biar cepet selesai, harusnya Desember bisa soft opening, selesai fase 1,” terang putra sulung Presiden Jokowi ini.
Pembangunan waterpark di Jebres, Solo. FOTO: Fernando Fitusia
Sementara itu Mulyono Sadeli selaku Direktur Utama PT Arta Tirta Mulya dan investor waterpark mengutarakan, kendala yang dihadapinya adalah persoalan teknis. Yaitu kontur tanah.
ADVERTISEMENT
“Sebetulnya tanah dari depan turun ke belakang 17 meter. Nah, itu kalau dibuat kolam renang kan harus datar. Sehingga kami harus membuat trap-trap. Apalagi awalnya ini masih hutan, jadi kami masuk ke sini belum land clearing. Itu aja,” urai dia.
Faktor cuaca juga menjadi kendala lain dalam pembangunan waterpark tersebut.
“Keadaannya memang demikian, tapi semua terus berjalan. Kemarin kan karena hujan terus pembuatan pondasi agak terhambat hujan,” imbuh Mulyono.
Meskipun demikian pihaknya merencanakan soft opening fase pertema tetap dilakukan Desember.
“Kesepakatan kami dengan kontraktor, mereka menjanjikan 5 bulan selesai. Sekarang Mei, bulan 10 selesai. Jadi kami masih punya tenggang waktu untuk menyelesaikan sarana-sarana dasar,” jelas dia.
(Fernando Fitusia)