Aral Melintang dalam Usaha Pemadaman Kebakaran di Hutan Gunung Merbabu

Konten Media Partner
13 September 2019 22:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim gabungan memadamkan api di wilayah Pos 3 Merbabu, Boyolali. (Agung Santoso)
zoom-in-whitePerbesar
Tim gabungan memadamkan api di wilayah Pos 3 Merbabu, Boyolali. (Agung Santoso)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BOYOLALI - Petugas gabungan menemukan kendala dalam upaya pemadaman kebakaran hutan di Gunung Merbabu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Sebab, pemadaman dilakukan dengan metode penyekatan menggunakan alat sederhana.
ADVERTISEMENT
Selain itu, petugas juga harus menembus medan yang sulit serta harus menempuh perjalanan hingga 3,5 jam untuk mencapai lokasi kebakaran.
Kepala Kepolisian Resor Boyolali, AKBP Kusuma Wahyu Bintoro, mengatakan, sejak Rabu (11/9), kebakaran telah menghanguskan lahan seluas 260 hektare di wilayah Magelang. Kemudian, sekitar 42,6 hektare lahan di wilayah Boyolali ikut terbakar.
"Dari wilayah Magelang merambat api ke arah Boyolali. Malam cukup terlihat jelas," jelas Wahyu saat ditemui di Kepolisian Sektor Selo, Boyolali, usai melakukan upaya pemadaman, Jumat (13/9).
Polisi ikut terlibat pemadaman dengan dipimpin Kapolres Boyolali, AKBP Kusumo Wahyu Bintoro. (Agung Santoso)
Tim yang terlibat dalam pemadaman ini adalah Polres Boyolali, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, SAR, hingga relawan masyarakat. Upaya pemadaman terus dilakukan dari pagi hingga malam.
"Dari Pos 2 sudah terlihat, tapi medan sulit. Kami naik lagi ke Pos 3 tidak bisa karena api membesar di Pos 3," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Kebakaran ini diketahui berawal dari wilayah Sawangan, Kabupaten Magelang, dan terus membesar sejak Rabu. Api juga cukup terlihat jelas sampai ke kawasan Selo, Boyolali, pada malam hari, hingga terlihat membesar ke arah kawasan Kopeng, Kota Salatiga.
Tumar selaku Kepala Desa Jrakah, Boyolali, mengatakan api sudah terlihat dan semakin membesar karena pengaruh angin.
(Agung Santoso)