Arus Balik Mudik, Volume Kendaraan di Solo Alami Peningkatan

Konten Media Partner
12 Juni 2019 9:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu titik keramaian di Jalan Adi Sucipto, Solo, nampak ramai lancar. (Agung Santoso)
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu titik keramaian di Jalan Adi Sucipto, Solo, nampak ramai lancar. (Agung Santoso)
ADVERTISEMENT
SOLO - Jumlah kendaraan yang melintas di Kota Solo, Jawa Tengah, sejak H-7 lebaran hingga jelang berakhirnya arus balik mencapai lebih dari 4,8 juta. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun lalu yakni sebanyak 4,6 juta lebih kendaraan. Hal ini dikatakan Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Solo, Ari Wibowo, disela-sela kegiatannya pada Selasa (11/6/2019).
ADVERTISEMENT
"Puncak arus balik terjadi selama dua kali, yakni pada Sabtu (8/6/2019) dan Minggu (9/6/2019). Pada hari Minggu, arus lalu lintas di Kota Solo cukup lancar hingga sekarang," jelas Ari.
Jika diuraikan, lalu lintas pada hari Minggu mengalami kenaikan jumlah kendaraan sebanyak 17,19 persen. Hal ini dikarenakan fasilitas jalan raya seperti jalan tol yang sudah memadai. Selain itu, lonjakan harga tiket pesawat membuat para pemudik memilih menggunakan kendaraan pribadi. Masyarakat yang kehabisan tiket kereta api dan bus pun langsung memilih mudik menggunakan kendaraan pribadi.
Pasca musim arus mudik dan balik lebaran, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo yakin lalu lintas dapat segera normal. (Agung Santoso)
"Berdasarkan traffic counting di tujuh lokasi akses masuk Kota Solo, pada H+2 Sabtu (8/6/2019), terjadi peningkatan sebesar 16,9 persen dibandingkan H+1. Jumlah ini juga meningkat dibandingkan tahun lalu sebesar 17,19 persen,” lanjut Ari.
ADVERTISEMENT
Mengingat musim arus balik yang sudah berakhir, maka pihaknya akan melakukan pembongkaran tenda-tenda rest area di wilaytah Kota Solo. Tenda yang dibongkar berada di beberapa titik, seperti di Jalan Adi Sucipto, Jalan Kol. Sugiyono (sub Terminal Kadipiro), Jalan Ir. Sutami (Jurug), dan Jalan Yos Sudarso (Utara Dawung). (Agung Santoso)