Aturan Dilonggarkan, Sebagian Kios di Pasar Notoharjo Belum Ada yang Buka

Konten Media Partner
28 Juli 2021 17:16 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming saat meninjau langsung ke Pasar Notoharjo dan membagikan beberapa sembako kepada para pedagang
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming saat meninjau langsung ke Pasar Notoharjo dan membagikan beberapa sembako kepada para pedagang
ADVERTISEMENT
SOLO - Sebagian kecil pedagang di Pasar Notoharjo hingga Rabu, (28/07) masih belum membuka kiosnya. Padahal Pemerintah Kota Surakarta telah melonggarkan aturan dibukanya kembali pasar non kebutuhan sehari-hari hingga pukul 15.00 WIB. Sebagaimana yang tertuang dalam Surat Edaran Wali Kota Solo Nomor 067/2284 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 Corona Virus Disease di Kota Surakarta sejak Senin, (27/07).
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diketahui, setelah Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming meninjau langsung ke Pasar Notoharjo dan membagikan beberapa sembako kepada para pedagang.
"Sebelum ke sini, saya sudah ke Pasar Depok. Kita ingin pasar non-esensial buka lagi. Kasihan mereka yang terdampak dan harus tutup selama PPKM. Saya lihat belum semua pedagang buka, mungkin ada yang belum tahu. Intinya, kita usahakan supaya ramai lagi, tapi tentunya dengan prokes yang ketat," terang Gibran.
Suasana Pasar Notoharjo saat kedatangan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming
Sementara itu secara terpisah, Lurah Pasar Klitikan, Triyanto menjelaskan bahwa hanya ada sekitar 20% kios yang belum buka. Mulai dari penjual onderdil roda dua, aksesoris, dan juga pakaian.
Sebagai tambahan informasi, pedagang di Pasar Klitikan terdapat 1.018 pedagang yang terdiri dari pedagang elektronik, onderdil, antik, pakaian, dan kuliner. Sedangkan untuk jumlah shelternya berjumlah 247 shelter.
ADVERTISEMENT
"Dari segi pengawasan, sudah saya minta upload kegiatan masing-masing pasar. Pokoknya pukul 15.00 harus tutup," tegas Heru Sunardi, Kepala Dinas Perdagangan Solo saat ditemui secara terpisah. (Fernando Fitusia)