Bagaikan Bos Kantoran, Pedagang Bakso Ojek Jualan Gunakan Pakaian Berdasi

Konten Media Partner
6 September 2020 17:33 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bagaikan seorang Bos dengan berpakaian kemeja resmi, berdasi serta memakai sepatu pantovel, Sakardi (55) berjualan bakso ojek keliling di Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten
zoom-in-whitePerbesar
Bagaikan seorang Bos dengan berpakaian kemeja resmi, berdasi serta memakai sepatu pantovel, Sakardi (55) berjualan bakso ojek keliling di Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten
ADVERTISEMENT
KLATEN - Bagaikan seorang Bos dengan berpakaian kemeja resmi, berdasi serta memakai sepatu pantovel, Sakardi (55) berjualan bakso ojek keliling di Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten.
ADVERTISEMENT
Ya, sudah 1,5 tahun yang lalu, Sakirdi berjualan dengan berdandan layaknya Bos yang bekerja di sebuah kantor. Pakaian rapi dan resmi membuat banyak orang salah fokus terhadap penjual bakso ojek itu. Sakardi pun merasa nyaman dengan penampilannya tersebut meskipun dia hanya penjual bakso keliling.
Saat ditemui tim Bengawan News, Sakirdi sedang berjualan di pasar Mranggen, Jatinom, Klaten. Mengenakan kemeja warna biru dan dasi merah muda, Sakirdi sedang duduk santai menunggu pembeli datang.
Ia juga mengungkapkan alasan dirinya memilih pakaian resmi tersebut untuk berjualan. Menurutnya, sebagai penjual bakso yang sering bertemu dengan banyak orang, dia harus berpenampilan rapi.
"Karena saya harus berpenampilan rapi, ya cuma pakaian sederhana. Karena saya menjajakan jajanan di samping itu menghargai pembeli," ujar Sakirdi, Minggu (06/09/20).
ADVERTISEMENT
Ia juga mengatakan, penampilannya bisa dibilang layaknya seorang Bos lantaran ia berjualan sendiri tidak ikut orang lain. Sakirdi mengungkap, dari awal berjualan ia memang mempunyai konsep berpakaian rapi.
Sudah 1,5 tahun yang lalu, Sakirdi berjualan dengan berdandan layaknya Bos yang bekerja di sebuah kantor. Pakaian rapi dan resmi membuat banyak orang salah fokus terhadap penjual bakso ojek itu
Uniknya, setiap hari ia selalu berganti-ganti pakaian, dan Sakirdi telah menyiapkan baju untuk kerjanya itu. Sakirdi sendiri mempunyai 7 kemeja untuk setiap hari kerja.
"Setiap hari gonta-ganti kemeja memang sudah disiapkan. Kemeja saya punya 7, dasi punya sekitar 6, celana kerja 5, dan sepatu pantofel 2 pasang," ungkapnya.
Bahkan berkat penampilannya yang berbeda dari pedagang bakso ojek lainnya ini, Sakirdi sering dimintai foto. Bahkan tak sedikit yang mengira, Sakirdi habis pulang dari hajatan.
"Sering ditanya, Mas pulang dari jagong toh? (mas pulang dari kondangan?), saya cuma menjawab iya saja. Dulu juga pernah diajak foto saat jualan di Car Free Day, kalau beli 15 ribu gitu sering minta foto," cerita Sakirdi.
ADVERTISEMENT
Tak sedikit juga orang mengatakan bahwa ia tidak waras lantaran jualan dengan memakai pakaian formal tersebut.
"Ada yang bilang, wah kamu ini waras enggak. Ya saya diam saja, apa salah saya pakai baju begini sopan," kata Sakirdi.
Sakirdi sendiri, mulai jualan bakso ojek pukul 10.00 - 12.00 WIB, lalu dilanjutkan lagi pukul 14.00-18.00 WIB. Sakirdi berjualan dari kampung ke kampung dan berhenti di pasar Mranggen. (Tara Wahyu)
Sakirdi sendiri, mulai jualan bakso ojek pukul 10.00 - 12.00 WIB, lalu dilanjutkan lagi pukul 14.00-18.00 WIB. Sakirdi berjualan dari kampung ke kampung dan berhenti di pasar Mranggen