Bank Sampah Kerja Nyata Solo: Akan Ada Lebih Banyak Titik Lagi

Konten Media Partner
18 September 2019 13:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pembuatan kerajinan tangan untuk photoboth oleh Bank Sampah yang ada di Soloraya di Atrium Solo Square. (Fernando Fitusia)
SOLO - Komunitas Bank Sampah kerja nyata Solo mengadakan kopi darat atau kopdar di Atrium Solo Square pada Selasa (17/09). Acara kopdar ini merupakan acara bulanan yang dilakukan bersama dengan 25 perwakilan Bank Sampah yang ada di Soloraya, mulai dari Bank Sampah Karanganyar, Sukoharjo, Solo, dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Pada kegiatan Kopdar Bank Sampah yang kebanyakan anggotanya terdiri dari ibu-ibu ini melakukan beberapa kegiatan, diantaranya adalah pembuatan kerajinan tangan untuk photoboth yang akan digunakan untuk pameran pada tanggal 10 November 2019.
“Hari ini kegiatan kami yang pertama adalah membuat kerajinan tangan untuk photoboth yang akan digunakan untuk pameran, karena kami akan punya agenda besar pada tanggal 10 November 2019 dihari Pahlawan. Kemudian yang kedua kami bagikan 10 perlengkapan Bank Sampah untuk 10 Bank Sampah, yang ketiga adalah koordinasi untuk tanggal 10 November,” jelas Denok Martiastuti selaku Leader dari Bank Sampah kerjanyata Soloraya.
ADVERTISEMENT
"Pada 10 November 2019 mendatang Bank Sampah kerja nyata solo akan mengadakan acara bakti bagi Pahlawan sampah Kota Solo. Dimana akan dibagikan sekitar 500 kacamata baca untuk penarik gerobak sampah dan penarik mobil sampah Kota Solo beserta keluarganya yang bekerjasama dengan teman-teman sejuta kacamata," papar Denok saat ditemui Bengawan News disela-sela pembuatan kerajinan tangan untuk photoboth di Atrium Solo Square.
Menurut penuturan Denok, di Soloraya sendiri sudah ada 100 titik Bank Sampah, dia berharap akan ada lebih banyak titik lagi untuk di Soloraya.
ADVERTISEMENT
"Kami baru punya 100 titik harapannya lebih banyak lagi titik-titik di Soloraya yang punya Bank Sampah dan bergerak bersama untuk menangani problem besar kita dengan sampah. Kami sudah tahu dan pernah mengelola sampah dari dalam rumah sumbernya kemudian disetorkan ke Bank Sampah kami, lalu mendapatkan sejumlah dana atau ada juga yang sudah menjadi emas. Efek sosial lainnya adalah kami semakin guyup, kemudian semakin bahagia karena lingkungannya menjadi bersih,” jelas Leader tersebut.
Bank sampah disini mempunyai 4 tugas yaitu yang pertama adalah pengomposan. Sampah-sampah organik atau sampah sisa makanan yang kemudian dibuat menjadi kompos. Kedua, sampah anorganik yang masih bisa dibuat kerajinan tangan dibuat menjadi kerajinan tangan. Ketiga, apabila ada sampah yang tidak mampu dibuat kerajinan tangan maka akan dipilah, kemudian di masukkan ke bank sampah, disetor, ditimbang dan jadi uang. Kemudian yang keeempat tugas dari Bank Sampah jika sudah mempunyai kompos maka otomatis berikutnya adalah menanam/pembibitan. (Fernando Fitusia)
ADVERTISEMENT