BEM Solo Raya Ikrar Rawat Persatuan Dalam Kebhinekaan

Konten Media Partner
16 Mei 2019 8:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kegiatan ikrar Indonesia Damai dilakukan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Solo Raya di Aula Universitas Islam Batik (Uniba) Surakarta pada Rabu (15/05/2019) kemarin. (Agung Santoso)
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan ikrar Indonesia Damai dilakukan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Solo Raya di Aula Universitas Islam Batik (Uniba) Surakarta pada Rabu (15/05/2019) kemarin. (Agung Santoso)
ADVERTISEMENT
SOLO- Deklarasi untuk menjaga persatuan dalam kebhinekaan dilakukan ratusan mahasiswa dari 44 perguruan tinggi di Kota Solo sekitarnya. Mereka yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Solo Raya melakukan ikrar Indonesia Damai. Kegiatan yang sekaligus menjadi acara buka bersama ini digelar di Aula Universitas Islam Batik (Uniba) Surakarta pada Rabu (15/05/2019) kemarin.
ADVERTISEMENT
"Bulan Ramadhan ini diharapkan sebagai momentu erwujudnya rekonsiliasi yang disebut Fathu Makkah. Ramadan harus menguatkan persaudaraan anak bangsa pasca Pilpres. Karena iti, kami dari BEM Solo Raya mempelopori kegiatan merawat persatuan dari Solo ke kancah nasional," tandas Ketua BEM Solo Raya, Muhammad Arief Oksya.
Lebih lanjut, semua kampus bergerak untuk mengedukasi masyarakat agar kembali merekatkan persatuan dan persaudaraan. Deklarasi ini dilatarbelakangi kondisi sesungguhnya bahwa masyarakat seperti terpecah belah pasca Pemilu dan melupakan kesatuan bangsa. BEM Soloraya mengajak kampus-kampus lain untuk bergerak bersama untuk mempersatukan kembali masyarakat.
"Mahasiswa bersedia bergerak mengedukasi masyarakat untuk bersama-sama terlibat menjadikan negara berdaulat, adil, dan makmur, sesuai cita-cita pendiri bangsa," jelas Arief dalam ikrarnya.
Dalam ikrar tersebut, BEM Solo Raya berjanji untuk berpegang teguh pada Pancasila dan UUD 1945, dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Pada kegiatan tersebut juga dibarengi diskusi dengan dua narasumber, yaitu Rektor Uniba, Dr. Pramono Hadi dan Sekretaris Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Dr. Anam Sutopo.
ADVERTISEMENT
"Dangkalnya kebhinekaan karena adanya kepentingan sesaat yang mengedepankan egosektoral, seperti saat ini," jelas Pramono.
Sementara itu, pihak kampus UMS yang diwakili Dr. Anam Sutopo mengatakan kalau kampusnya siap untuk ikut menyerukan kembalinya persatuan dan kesatuan pasca Pemilu. (Agung Santoso)