Bengawan Solo Tercemar Limbah Ciu, PDAM Solo Hentikan Pengolahan Air Bersih

Konten Media Partner
8 September 2021 15:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melakukan pengecekan kondisi Bengawan Solo.
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melakukan pengecekan kondisi Bengawan Solo.
ADVERTISEMENT
SOLO - Perusahan Air Minum Daerah Tirto Wening Solo menghentikan sementara pengolahan air bersih di pos instalasi Semanggi, Pasar Kliwon. Penyebabnya, air Bengawan Solo yang menjadi sumber bahan baku pengolahan itu tercemar limbah.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PDAM Solo Agustan mengatakan penghentian dilakukan sejak Selasa pagi (07/09/2021). Berdasarkan penelusurannya, limbah tersebut berasal dari Kali Samin yang merupakan anak Bengawan Solo.
"Tercemar limbah industri ciu, asalnya dari tempuran Kali Samin," katanya, Rabu (08/09/2021).
Saat ini pihaknya telah mengambil sampel dari Bengawan Solo dan melakukan pemeriksaan. Hasilnya, air tersebut memang dinilai tidak layak untuk diolah dan didistribusikan untuk para pelanggan.
Menurutnya, hingga saat masih banyak warga yang membuang limbah ke Bengawan Solo. Permasalahan itu kian menjadi saat musim kemarau lantaran pencemaran semakin pekat.
"Kalau musim hujan tidak masalah karena debit air banyak, yang masalah adalah ketika musim kemarau," ujarnya.
Meski demikian, Agustan menjamin penghentian pengoperasian instalasi di Semanggi itu tidak berdampak pada pasokan air bersih kepada pelanggan. "Ketersediaan air bersih di penampungan milik PDAM Solo masih dalam kondisi aman," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu mereka juga masih memiliki beberapa sumber air lain yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pengolahan air bersih.
Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengatakan bakal melakukan koordinasi dengan kepala lain di sekitar hulu Bengawan Solo. Sebab, permasalahan itu rutin terjadi setiap tahun.
Menurutnya, limbah yang mencemari Bengawan Solo itu tidak berasal dari Kota Solo. "Limbah tersebut datang dari Sukoharjo," kata Gibran Rakabuming.
(Tara Wahyu)