Berbagi Kebahagiaan Bersama Tukang Becak hingga Bakul Jamu Gendong di Solo

Konten Media Partner
25 Mei 2020 16:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bengawan News menyalurkan bantuan kepada Poniman (52), Tukang Becak di Klaten yang terdampak COVID-19. (Foto : Gerry Prayudi)
zoom-in-whitePerbesar
Bengawan News menyalurkan bantuan kepada Poniman (52), Tukang Becak di Klaten yang terdampak COVID-19. (Foto : Gerry Prayudi)
ADVERTISEMENT
Dalam rangka membantu masyarakat Kota Solo dan sekitarnya yang terdampak Covid-19, Bengawan News membantu menyalurkan 150 paket sembako dari DCODE kepada masyarakat terdampak. Penyaluran dilakukan dari 15 sampai 22 Mei 2020.
ADVERTISEMENT
Paket sembako berisi beras 5 kg, minyak goreng 1 liter, gula pasir 1 kg, kecap manis, susu bendera kemasan kaleng, 10 buah mie instan, tas kain besar, 2 pcs masker, dan uang tunai.
“Kami memberikan paket sembako ini kepada warga yang terdampak Covid-19 di Kota Solo, Salatiga, dan 6 kabupaten di Soloraya yang terdiri dari Sragen, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Klaten, serta Boyolali,” jelas Gerry Prayudi selaku Pimpinan Redaksi Bengawan News.
Paket sembako sebelum disalurkan (Foto : Agung Santoso)
Diharapkan dengan bantuan ini, masyarakat bisa bertahan hidup di tengah pandemi. Apalagi banyak yang tidak memiliki penghasilan dan hanya mengandalkan bantuan untuk bertahan hidup.
“Jadi paket sembako ini kita sebar di banyak lokasi di luar Solo, nanti tim kami di sana yang menyebarkan lagi, karena kita ingin bantuan bisa merata ke masyarakat yang benar-benar butuh,” jelas Gerry.
ADVERTISEMENT
Adapun warga yang terdampak Covid-19 dan telah menerima bantuan adalah Poniman (52) yang bekerja sebagai tukang becak. Baginya, mengayuh becak adalah hal yang lumrah. Berangkat pagi buta untuk mencari para pedagang sayur yang hendak ke pasar di sepanjang Jalan Jogja-Solo.
Poniman lakukan demi menghidupi ke-4 anaknya, apalagi salah satu anaknya ada yang masih SMP. Selama mewabahnya pandemi Covid-19 ini penumpang maupun angkutan barang sepi, bahkan pernah sekali ia hanya membawa pulang uang Rp. 10.000 saja.
Bengawan News menyalurkan bantuan kepada Mbah Daliyem (65), Bakul Jamu Gedong yang terdampak COVID-19. (Foto : Gerry Prayudi)
Ada lagi penjual jamu gendong bernama Mbah Daliyem (65), kesehariannya berdagang jamu di Yogyakarta, namun karena mewabahnya virus corona, ia memutuskan untuk pulang kampung dan bertahan hidup dengan tabungan yang disisihkannya selama berjualan jamu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, hal yang sama juga dirasakan oleh warga Taman Sari, Boyolali yaitu Hastuti (55). Ia bekerja sebagai pengamen dan memiliki tanggungan 3 orang anak, yang 1 anaknya dititipkan saudara karena suaminya telah meninggal dunia. Semenjak adanya pandemi Covid-19, pemasukannya semakin menurun.
Warga lainnya yang terdampak Covid-19 adalah korban PHK, seperti Susi (36), yang suaminya bernama Sarwono (50) korban PHK sudah 2 bulan tidak bekerja dan tidak ada lagi pemasukan. Kontrakan 2 bulan juga belum terbayar karena untuk makan saja susah. Mereka memiliki seorang anak yang masih berusia 4 bulan dan butuh susu.
Kemudian ada juga Pak Sukiman (62), ia bekerja sebagai tukang pijit tuna netra. Biasanya ia mendapat orderan 2-3 kali per hari, namun karena adanya wabah Covid-19, orderannya sepi bahkan tidak ada pemasukan.
Distribusi paket sembako ke masyarakat yang terdampak COVID-19. (Foto : Agung Santoso)
Warga Solo lainnya yaitu Mbah Tarmin (72), kakek yang sehari-hari membantu anak sekolah menyeberang jalan di Jalan Prof. Soeharso sudah tidak lagi mendapat penghasilan. Biasanya ia selalu dapat Rp. 20.000-25.000 per hari dari jasa menyebrangkan anak-anak sekolah namun setelah corona, ia tidak mempunyai penghasilan lagi.
ADVERTISEMENT
Yang menyita perhatian adalah Sumardi (41), warga Sidomulyo, Sragen. Ia terpaksa mencuri padi pada jam 3 dini hari di Kebakkramat untuk makan keluarga. Sumardi ditangkap Polres Karanganyar, namun telah dilepas kembali karena keluarganya kesusahan untuk makan. Penghasilannya dari memulung semenjak adanya pandemi ini tidak lebih dari Rp. 30.000.
Kemudian nasib yang sama diterima oleh pemulung lagi yakni Sukamto (58), warga Bejen, Karanganyar. Akibat adanya Covid-19, pendapatannya dari memulung berkurang karena sebagian besar daerahnya di lockdown.
Korban PHK berikutnya adalah warga Jajar yang bernama Arisandi. Ia terkena PHK dari toko kayu ketika mewabahnya pandemi Covid-19. Ia hanya berprofesi sebagai tukang permak celana dan baju yang sepi pelanggan.
Bengawan News menyalurkan bantuan kepada Hastuti (55). Ia bekerja sebagai pengamen dan memiliki tanggungan 3 orang anak. (Foto : Gerry Prayudi)
Masih banyak lagi bantuan yang telah diterima oleh warga terdampak Covid-19. Bantuan 150 paket sembako ini tak lepas dari dukungan D-Code Indonesia. Pembagian ini door to door dan diharapkan dapat membantu warga tidak mampu di tengah pandemi Covid-19 dan jelang Hari Raya Idul Fitri.
ADVERTISEMENT
Artikel ini bentuk kerjasama antara DCODE dan Kumparan, saatnya kita beraksi bukan berpangku diri #MauGerakWithDCODE more info click Dcode.id
(Agung Santoso)