"Bonek Wanita" Pendidik Lautan Bangsa

Konten Media Partner
16 Maret 2019 15:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sri Tutie Rahayu mendapatkan penghargaan dari PWI Surakarta saat acara Anugerah Pers 2019 pada jum'at (15/03/2019). (Agus Santoso)
zoom-in-whitePerbesar
Sri Tutie Rahayu mendapatkan penghargaan dari PWI Surakarta saat acara Anugerah Pers 2019 pada jum'at (15/03/2019). (Agus Santoso)
ADVERTISEMENT
SOLO - Dibalik senyum ramahnya, wanita Jawa bernama Sri Tutie Rahayu ternyata garang di mata lautan Indonesia. Berkat besutan tangan dinginnya ia berhasil mendidik para sarjana handal di bidang kemaritiman yang terkenal hingga Eropa. Berkat prestasinya, Jum'at (15/03/2019), bertempat di Hotel Lor In Solo, Jawa Tengah. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Surakarta memberikan Anugerah Pers 2019 kepada wanita yang berjuluk Bonek Wanita (Singa Betina) ini.
ADVERTISEMENT
Ibu dua anak ini menjabat sebagai Direktur Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin) dan penggagas Pelayaran Kebangsaan Mahasiswa Indonesia. Saat ditemui oleh redaksi, Tutie menerangkan bahwa ia pernah nekat menantang berkelahi mahasiswanya. Hal tersebut ia lakukan karena mahasiswanya sulit dilerai.
"Demi sebuah kedisplin maka saya cari mahasiswa yang berkelahi. Saya ajak ke ujung pelabuhan naik mobil. Bagi yang menang akan melawan saya." terangnya.
Sri Tutie Rahayu dalam acara Anugerah Pers 2019 (Agus Santoso)
Lebih lanjut, Tutie mengatakan bahwa keberhasilannya dalam memimpin dan membesarkan satu-satunya politeknik maritim yang berada di bawah Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) tidak lepas dari peran serta media.
Maritim di negara eropa seperti Jerman sangat ketat tapi pendidikan kampusnya diakui oleh negara lain. Begitu pula dengan Indonesia, dengan pendidikan yang baik, Indonesia akan dapat menghasilkan pelaut-pelaut handal yang dikenal oleh negara lain, karena pelaut tangguh akan lahir dari gelombang dengan turbulensi tinggi. (Agung Santoso)
ADVERTISEMENT