Buka Bersama Anak Yatim, Charity Ramadhan ala Restoran Double Decker

Konten Media Partner
8 Mei 2019 14:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana kegiatan buka bersama anak-anak yatim dan awak media di Restoran Double Decker Casual Dining, Solobaru, Sukoharjo, pada Selasa (7/5/2019). (Fernando Fitusia)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kegiatan buka bersama anak-anak yatim dan awak media di Restoran Double Decker Casual Dining, Solobaru, Sukoharjo, pada Selasa (7/5/2019). (Fernando Fitusia)
ADVERTISEMENT
SOLO - Dalam rangka melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) Restoran Double Decker Casual Dining yang berlokasi kawasan Solobaru, Sukoharjo, menggelar acara buka bersama dengan anak-anak yatim piatu dan para jurnalis pada Selasa (7/5/2019) Kegiatan sosial ini diikuti oleh 85 anak dari Panti Asuhan Aisiyah dan Panti Asuhan Muhammadiyah, Grogol, Sukoharjo. Anak-anak diundang untuk mencicipi menu-menu yang tersedia di Restoran Double Decker Casual Dining
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini merupakan acara rutin tahunan yang diadakan selama bulan Ramadhan sebagai bentuk kepedulian Restoran Double Decker Casual Dining kepada anak-anak yatim. Harapannya anak-anak tidak merasa terbantu dan percaya diri karena masih banyak orang di sekitarnya yang masih peduli.
"Biar anak-anak bisa refreshing, dapat mencoba bagaimana suasana makan di Doubeldecker. Mereka dilayani sepenuhnya oleh teman-teman, diambilin. Jadi agar mereka merasakan bagaimana rasanya sih makan di cafe," papar Tunjung, Marketing dari Restoran Double Decker Casual Dining.
Pihak resto mengundang anak-anak yatim untuk berbagi kebahagiaan di Bulan Ramadhan. (Fernando Fitusia)
Rangkaian Acara buka bersama diawali dengan kultum yang disampaikan oleh ustad dari ketua panti asuhan. Setelah selesai mendengarkan kultum, acara dilanjutkan dengan berbuka bersama seluruh tamu undangan yang hadir. Mereka menikmati hidangan yang disajikan dengan diiringi dengan lagu dari band pengisi.
ADVERTISEMENT
Restoran Double Decker Casual Dining sendiri merupakan restoran dengan konsep Amerika pada tahun 1950an. Menu yang disajikan sebagian besar adalah western food namun pihak pengelola restoran tetap menjaga kehalalan produknya sesuai dengan kebudayaan masyarakat di Indonesia. (Fernando Fitusia)