Cerita Warga Totosari Solo yang Terdampak Banjir: Sedia Terpal untuk Mengungsi

Konten Media Partner
22 Januari 2022 15:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Kampung Totosari, Laweyan, Solo, menata barang di tenda daruat di belakang rumah mereka, Sabtu (22/01/2022). FOTO: Tara Wahyu
zoom-in-whitePerbesar
Warga Kampung Totosari, Laweyan, Solo, menata barang di tenda daruat di belakang rumah mereka, Sabtu (22/01/2022). FOTO: Tara Wahyu
ADVERTISEMENT
SOLO - Sejumlah daerah di Kota Solo terendam banjir akibat luapan Kali Jenes, Jumat malam (21/01/2022).
ADVERTISEMENT
Salah satu daerah yang terendam banjir tersebut yakni Kampung Totosari, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan.
Di kawasan tersebut, ketinggian banjir mencapai dada orang dewasa. Akibatnya, warga harus mengungsi di balai kelurahan setempat.
Namun ternyata tak semua warga memilih balai kelurahan sebagai lokasi pengungsian. Sebagian diantaranya terpaksa bermalam di tenda yang dipasang di belakang rumah mereka.
Padahal lahan di belakang rumah warga berbatasan langsung dengan rel kereta api.
“Kami terpaksa memasang tenda di belakang rumah, karena mau jalan ke balai airnya sudah terlanjur tinggi. Barang-barang juga kami amankan,” tutur salah seorang warga, Darsi (39).
Tenda darurat dari terpal itu, menjadi andalan keluarga Darsi untuk berlindung dari hujan dan genangan air.
Selama lebih dari 2 jam, tenda itu menjadi lokasi teraman bagi Darsi dan keluarganya. Tidak terkecuali cucu Darsi yang masih kecil.
ADVERTISEMENT
Saat banjir berangsur surut, Darsi pun langsung memindahkan keluarganya dari tenda ke kamar tidur.
“Pukul 00.00 (Sabtu dini hari), saya baru selesai bersih-bersih sebagian rumah. Hari ini lanjut lagi bersih-bersih, biarpun belum semuanya dibersihkan,” kata dia.
Tinggal di daerah langganan banjir akibat luapan Kali Jenes, membuat Darsi harus siap setiap saat.
Terpal yang digunakannya sebagai tenda pun sengaja disiapkan sejak lama, untuk dipakai dalam kondisi darurat seperti kemarin malam.
”Ini banjir bukan pertama kali. Sebelumnya banjir agak parah juga terjadi tahun 2014 dan 2017. Dulu warga sudah usul agar dibangun talud, tapi sampai sekarang belum diwujudkan,” jelas dia.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, Nico Agus Putranto, menerangkan jika banjir yang melanda Kampung Totosari tersebut merendam puluhan rumah warga.
Polisi menyiapkan evakuasi korban banjir di Kampung Totosari, Laweyan, Solo, Jumat (21/01/2022) malam. FOTO: Agung Santoso
Selain menggenangi Kampung Totosari, banjir juga merendam sejumlah wilayah di pinggir Kali Jenes seperti daerah Serengan.
ADVERTISEMENT
"Air mulai naik sejak Jumat sore. Jumat malam banjir sudah mulai surut," jelas Nico.
Saat ini sejumlah pihak terkait masih siaga, untuk mengantisipasi meluapnya kembali Kali Jenes.
BPBD, relawan, polisi maupun tim Search and Rescue (SAR) terus berkoordinasi, lantaran curah hujan di Solo dan sekitarnya masih tinggi.
“Semua peralatan yang semalam digunakan, kini masih disiagakan bila terjadi luapan lagi,” terang Kapolsek Laweyan, Kompol Bobby A Rachman.
(Tara Wahyu, Agung Santoso)