Chelsea, Bayi 2 Bulan Asal Wonogiri ini Alami Pendarahan Otak

Konten Media Partner
12 Desember 2021 16:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chelsea Mikhayla Azahra bayi berusia 2 bulan ini berasal Nglorog, Desa Mojopuro, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri
zoom-in-whitePerbesar
Chelsea Mikhayla Azahra bayi berusia 2 bulan ini berasal Nglorog, Desa Mojopuro, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri
ADVERTISEMENT
WONOGIRI - Ari Susanto dan Sri Lestari, orang tua dari bayi berusia 2 bulan bernama Chelsea Mikhayla Azahra asal Nglorog, Desa Mojopuro, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri ini awalnya sempat dibuat kebingungan dengan sakit yang diderita putrinya.
ADVERTISEMENT
Saat berumur 40 hari, anaknya Chelsea mengalami panas tinggi hingga 39 derajat dengan BAB yang disertai darah. Kedua orang tuanya mengira penyebab sakit sang anak adalah pemberian susu sambungan.
Merasa khawatir dengan kondisi Chelsea, Ari dan Sri membawanya ke klinik terdekat di daerah Slogohimo, Wonogiri. Di klinik tersebut, Chelsea didiagnosa alami infeksi lambung dan dirawat selama 2 hari.
Setelah dirawat dan diberikan obat, BAB Chelsea sudah terasa kembali seperti normal biasa. Namun selang 2 hari setelah itu, badan Chelsea kembali panas disertai kejang-kejang.
"Saya periksakan lagi, lalu dokter mengambil tindakan untuk CT Scan. Ketahuan ada pendarahan di otak sebelah kanan," terang Ari Susanto, Ayah Chelsea.
Ari pun merasa terkejut melihat hasil CT Scan yang didapatinya. Dokter menganalisa bahwa pendarahan di otak itu didapatkan dari sebuah benturan.
ADVERTISEMENT
Ari Susanto dan Sri Lestari, orang tua dari bayi berusia 2 bulan bernama Chelsea Mikhayla Azahra
Dirinya pun mengaku tidak mengetahui kapan anaknya mengalami benturan, karena selama ini dirinya bekerja sebagai kuli bangunan di Jakarta. Baru-baru saja mengetahui Chelsea sakit, dirinya lalu balik ke Solo.
Untuk mengeluarkan darah tersebut, Chelsea harus dilakukan tindakan operasi. Beruntung setelah dilakukan tindakan operasi, kondisi Chelsea berangsur-angsur membaik namun masih harus dilakukan kontrol rutin di RS Harjono di Ponorogo.
Malangnya karena belum mempunyai BPJS, orang tua Chelsea harus membiayai pengobatan tersebut dengan biaya mandiri yang cukup tinggi.
Ayah Chelsea yang hanya bekerja sebagai seorang kuli bangunan dengan penghasilan tak menentu, diketahui mempunyai hutang hingga Rp 40 juta rupiah untuk membiayai pengobatan dan operasi Chelsea.
"Untuk biaya pengobatan dan operasi itu saya pinjam sama mandor dan teman saya. Alhamdulillah, sekarang kondisi Chelsea sudah mendingan tapi ini harus rutin kontrol check up ke Ponorogo," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Meskipun masih memiliki hutang yang cukup banyak, Ari dan Sri hanya berharap Chelsea dapat kembali sehat seperti sedia kala. (Fernando Fitusia)