Curhat Warga Joglo ke Gibran: Banjir dan Minimnya Air Bersih

Konten Media Partner
25 Januari 2020 18:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gibran ketika bersilaturahmi di rumah warga di kampung Joglo, Solo Utara. (Fernando Fitusia)
zoom-in-whitePerbesar
Gibran ketika bersilaturahmi di rumah warga di kampung Joglo, Solo Utara. (Fernando Fitusia)
ADVERTISEMENT
SOLO - Bakal Calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, blusukan ke Kampung Joglo, Solo Utara, Sabtu (25/1). Ketika blusukan Gibran banyak mendapatkan keluhan dari warga terkait persoalan banjir dan minimnya pasokan air bersih di daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
Hal ini terungkap ketika salah satu warga Kampung Joglo, Solo Utara, bernama Ani, mengeluhkan tentang banjir di tempatnya yang mengakibatkan air tidak dapat dikonsumsi.
"Banjir menyebabkan air sumur milik warga jadi keruh mas sehingga tidak dapat kami konsumsi," kata warga RT 01, RW 07 itu.
Ani menambahkan penyebab banjir dikarenakan saluran drainase terlalu kecil, sehingga tidak kuat untuk menampung debit air dari kampung lain yang notabennya berada di dataran lebih tinggi dari Kampung Joglo.
"Semoga jika Mas Gibran terpilih nanti persoalan banjir di Solo utara ini dapat segera teratasi," harap Ani kepada Gibran.
Menanggapi keluhan warga tersebut, Gibran mengatakan persoalan banjir di Kampung Joglo akan menjadi daftar inventarisasi utama yang akan segera ditindak lanjuti jika ia terpilih nanti.
ADVERTISEMENT
"Kebutuhan biaya pembangunan untuk mengatasi banjir sangatlah besar, sehingga diperlukan sinergitas dengan pemerintah pusat untuk mewujudkannya," terang Gibran.
Selain mendapatkan keluhan dari warga tentang banjir, Gibran juga mendapatkan masukan dari warga tentang perlunya ruang publik ramah anak di daerah Solo Utara. Warga mengakui dengan adanya Tol Trans Jawa, Solo Utara, menjadi salah satu pintu masuk ke daerah lain non tol.
Akan tetapi, kondisi ini rupanya tidak direspons dengan baik oleh Pemerintah Kota Solo, sehingga menimbulkan persoalan lain seperti macet, banjir, dan lainya. (Fernando Fitusia)