Dari Sektor PHK, Hingga Juru Parkir Menjadi Sasaran Sembako Lapaan

Konten Media Partner
22 Mei 2020 22:17 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pekerja sektor buruh PHK hingga juru parkir menjadi sasaran ribuan paket sembako dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lapaan, Jawa Tengah.
zoom-in-whitePerbesar
Para pekerja sektor buruh PHK hingga juru parkir menjadi sasaran ribuan paket sembako dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lapaan, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
SOLO - Para pekerja sektor buruh, PHK hingga juru parkir menjadi sasaran ribuan paket sembako dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lapaan, Jawa Tengah. Bahkan sebelum lebaran, 15 lokasi menjadi target LSM untuk membagikan paket sembako. Hal ini dikatakan oleh Ketua Lapaan Jateng, Kusuma Putra di sela membagikan sembako, Jumat (22/05/2020).
ADVERTISEMENT
"Lebih dari 2.000 paket sembako telah kami bagikan, di antaranya beras kualitas premium, minyak goreng, gula, dan mie instan. Selain di permukiman warga, kami juga menyasar 4 panti asuhan di Kota Solo," paparnya.
Kegiatan yang telah menjadi tradisi ini biasanya terdapat antrian, namun pihaknya tetap menerapkan social distancing. Menurutnya, pembagian menggunakan sistem kupon yang telah diberi ketentuan jadwal pengambilan. Lalu, beberapa permukiman petugas LSM membagikan secara door to door berdasarkan informasi dari masyarakat.
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lapaan, Jawa Tengah turut membagikan paket sembako
"Semoga dengan bantuan ini, masyarakat yang berkecukupan turut membantu masyarakat lain yang membutuhkan," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, seorang buruh dirumahkan, Didik Setiono, mengaku usai pandemi Covid-19 terpaksa dirumahkan. Mantan karyawan dari pabrik pengolahan plastik itu terpaksa bekerja serabutan menjadi juru parkir di wilayah UMS dengan penghasilan tidak menentu. Didik mengapresiasi bantuan yang diberikan dari para dermawan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Dulu gaji pokok mencapai Rp. 2.000.000 per bulan, tapi kini tidak menentu. Kadang dapat Rp. 12.000 – Rp. 15.000 per hari," ungkapnya. (Agung Santoso)